Diplomat Kemenlu RI Tewas
Luka Memar di Wajah Arya Daru Pangayunan Jadi Petunjuk Baru, Anggota DPR RI Yakin Itu Pembunuhan
Ada luka memar di sekujur tubuh Arya Daru Pangayunan jadi petunjuk baru kematiannya, penyebabnya segera diketahui?
Editor: Delta LP
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ada petunjuk baru dari kematian diplomat Kemenlu Arya Daru Pangayunan.
Ternyata di wajah Arya Daru Pangayunan ditemukan luka memar.
Selain di wajah, luka memar dan lebab juga ditemukan di sejumlah bagian tubuh lainnya.
Kini sudah dua minggu lebih sejak kematian Arya Daru Pangayunan pada Selasa (8/7/2025).
Pihak kepolisian belum bisa memastikan apa penyebab kematian diplomat 39 tahun itu.
Meski hasil otopsi sudah keluar dan akan segera diumumkan, namun polisi belum yakin apakah penyebabnya dibunuh atau bunuh diri.
Arya Daru ditemukan meninggal dunia dengan kondisi terlilit lakban di dalam indekos di daerah Menteng, Jakarta Pusat.
Selama penyelidikan, 24 saksi telah diperiksa terkait kasus kematian diplomat muda Arya Daru.
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak merincikan, enam saksi berasal dari lingkungan rumah kos ADP di Menteng, Jakarta Pusat, termasuk penjaga indekos.
Sementara satu saksi lainnya berasal dari pihak keluarga, yakni istri korban.
Kemudian, tujuh orang dari tempat lingkungan kerja, empat saksi lainnya yang berhubungan dengan korban, termasuk sopir taksi (hingga) dokter rawat jalan.
Selain itu, ada enam saksi ahli yang menjelaskan terkait temuan-temuan dalam proses penyelidikan ini.
Ada Luka Memar
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Yusuf Warsyim, mengakui adanya luka memar di wajah diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan, yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Mentang, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025 lalu.
Yusuf menyebut luka memar di wajah Arya belum bisa dipastikan oleh pihaknya apakah disebabkan karena adanya tindak kekerasan oleh orang lain.
Selain di wajah, Yusuf mengatakan luka memar juga berada di bagian tubuh Arya lainnya.
Dia menegaskan kesimpulan semacam itu nantinya akan dijelaskan oleh ahli forensik.
Baca juga: Pengumuman Hasil Otopsi Arya Daru Pangayunan, Dibunuh atau Bunuh Diri: Kasus Semakin Terang
Ia juga mengungkapkan adanya luka memar di tubuh Arya perlu diungkap oleh kepolisian karena menjadi fakta penting apakah tewasnya korban karena tindak pidana atau tidak.
"Ada memar di wajah, ada (juga) di bagian tubuh lain. Tapi itu (penyebab memar) yang bisa menjelaskan ahli apakah sebab kekerasan atau bukan."
"Tapi fakta memar itu sangat penting untuk menjadi bagian dari fakta-fakta yang menjelaskan peristiwa pidana atau bukan," katanya ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (28/7/2025).
Ketika ditanya alasan kepolisian maupun Kompolnas tidak menyampaikan adanya luka memar di wajah dan tubuh Arya ke publik, Yusuf mengungkapkan masih perlunya sinkronisasi dengan hasil autopsi.

Hal tersebut demi menghindari kesalahan terkait penyebab pasti adanya memar di tubuh Arya.
"(Luka memar) harus disinkronisasi dengan hasil autopsi, sehingga bisa menyimpulkan kira-kira itu memarnya itu karena apa."
"Sehingga, tidak langsung menyimpulkan bahwa karena kekerasan, padahal bisa jadi belum tentu, bisa jadi ada sebab lain," jelasnya.
Saat ditanya terkait bagian tubuh lain Arya yang mengalami memar selain di wajah, Yusuf masih enggan untuk menjelaskan.
Ia menegaskan temuan tersebut masih menjadi bagian dari penyelidikan kepolisian.
"Betul (penyebab luka memar di tubuh Arya) masih bagian dari pemeriksaan. Jangan sampai tidak akurat, semisal jangan sampai disebut memar padahal lecet," ujarnya.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Isi Kantong Plastik Hitam yang Dibuang Arya Daru, Ada Benda dengan Berbagai Warna
Anggota Komisi III DPR Punya Foto Jasad Arya Ada Luka Lebam
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Nasir Djamil sempat mengeklaim memiliki foto terkait kondisi tubuh Arya yang mengalami memar.

Dengan bukti tersebut, Nasir menduga kuat Arya tewas bukan karena bunuh diri tetapi memang dibunuh oleh sesseorang.
"Saya mendapatkan foto-foto terkait dengan kondisi korban di mana seluruh jari tangannya itu berwarna biru, kemudian ada lebam di leher, ada lebam di pangkal tangan yang itu menunjukkan bahwa memang spekulasi atau isu-isu bahwa korban bunuh diri itu sangat tidak masuk akal," katanya dikutip dari program Kompas Petang di YouTube Kompas TV, Senin (28/7/2025).
Nasir pun berharap agar kepolisian selalu mengedepankan pendekatan investigasi secara saintifik atau scientific crime investigation dalam pengungkapan kematian Arya.
Dikutip dari laman Polri, scientific crime investigation adalah sebuah metode yang memadukan antara teknik prosedur dan teori ilmiah dalam menangani suatu kasus kejahatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan hukum.
Dalam penerapannya, metode ini memposisikan keterangan tersangka (jika ada) sebagai bukti terakhir karena penyelidikan mengedepankan analisis dari berbagai penerapan ilmu. (TribunNewsmaker/Tribunnews)
Sumber: Tribunnews.com
Tampang Komplotan Pelaku Pembunuhan Zetro Purba di Peru, Diduga Ada Anggota Los Maleantes del Cono |
![]() |
---|
4 Poin di Surat Istri Arya Daru kepada Kapolri dan Presiden, Tuntut Keadilan atas Kematian Suami |
![]() |
---|
Serangkaian Hal Aneh setelah Arya Daru Tewas,Sosok Misterius di Makam & Amplop Cokelat saat Tahlilan |
![]() |
---|
Kondisi Makam Diplomat Arya Daru Mendadak Berubah Total: Bunga Diganti, Sempat Digali? |
![]() |
---|
Tak Puas! Meta Ayu Lawan Kesimpulan Polisi soal Kematian Tragis Arya Daru, Kini Surati Kapolri |
![]() |
---|