Breaking News:

Diplomat Kemenlu RI Tewas

Pakar Sebut Laptop Arya Daru Ada Data Lengkap Sindikat TPPO, Sahabat Diplomat: Putarbalikkan Kisahmu

Sahabat yakin ada yang ditutupi dari kematian Arya Daru, pakar hukum soroti isi laptop, singgung data lengkap sindikat TPPO.

Editor: ninda iswara
kolase youtube Kompas TV
KEMATIAN DIPLOMAT - Nicholay Aprilindo, eks Dirjen Kementerian HAM yang tidak percaya polisi soal penyebab kematian Arya Daru Pangayunan. Sahabat yakin ada yang ditutupi dari kematian Arya Daru, Nicholay soroti isi laptop, singgung data lengkap sindikat TPPO. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Putri, sahabat keluarga dari Arya Daru Pangayunan, diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang meninggal secara misterius, yakin ada sesuatu yang disembunyikan dari publik terkait kematian pria berusia 39 tahun itu.

Melalui akun Instagram pribadinya, Putri menyampaikan kedekatan emosional yang ia miliki dengan Arya.

Dalam unggahannya, ia menceritakan bahwa sejak kecil Arya telah menjadi sosok penting dalam hidupnya.

Kakaknya adalah sahabat karib Arya sejak masa sekolah dasar.

Keduanya bahkan pernah dijemput mobil sekolah yang sama setiap hari, membuat Putri merasa Arya seperti kakaknya sendiri.

Baca juga: Dugaan Cinta Segitiga Arya Daru, Ahli Hukum Minta Gandeng Denpom TNI: Istri Seorang Oknum Tertentu

Tak heran, ketika mendengar kabar duka tentang wafatnya Arya, Putri merasa sangat terpukul.

Ia mengunjungi makam sang diplomat dan membagikan momen tersebut melalui Instagram, disertai dengan caption menyentuh yang mengisyaratkan adanya ketidakberesan di balik kasus ini.

"Kak, we always knew how they’d twist your story—covering truth with lies, burying justice with silence. The pain stays, so does your memory. Rest well, hero. See you again on the judgment day, kak," tulis Putri Roos dalam unggahannya.

Dalam narasi tersebut, ia menyiratkan adanya upaya manipulasi fakta serta kebohongan yang menutupi kebenaran.

Ia juga mengungkapkan keresahan terhadap hasil penyelidikan polisi, yang menyimpulkan bahwa kematian Arya tak terkait dengan tindak pidana.

Putri tidak bisa menerima penjelasan tersebut. Ia merasa ada yang tidak beres dan akhirnya menyerukan tagar #JusticeForDaru sebagai bentuk solidaritas dan seruan untuk mencari keadilan.

"Semoga komentar-komentar orang-orang baik yang gak percaya sama narasi bunuh diri, dan setiap doa buat Daru di semua pemberitaan media bisa jadi penyemangat keluarga, sahabat, dan teman-teman yang sangat kehilangan.

Saya yakin, yang kenal betul dengan Daru pasti tidak setuju dengan hasil yang dijabarkan di presscon.

Alhamdulillah masih banyak sekali orang baik di negeri ini.

Terima kasih banyak teman-teman semua.
Selamat istirahat, Kak...
Even in silence, truth is quietly working its way to the light," tulis Putri dengan penuh haru.

Baca juga: HP Arya Daru Masih Hilang, Terakhir Aktif di Mal Buat Istri Cemas, Gelagat Diplomat Terekam CCTV

DIPLOMAT TEWAS MISTERIUS - Kolase potret makam Arya Daru Pangayunan dan Putri Roos diambil dari Instagram @putriroos. Putri Roos mengaku teman kecil Arya Daru, buka suara minta keadilan
DIPLOMAT TEWAS MISTERIUS - Kolase potret makam Arya Daru Pangayunan dan Putri Roos diambil dari Instagram @putriroos. Putri Roos mengaku teman kecil Arya Daru, buka suara minta keadilan (Instagram @putriroos)

Ada Apa di Dalam Laptop Arya Daru?

Tak hanya Putri, kecurigaan terhadap penyebab kematian Arya Daru Pangayunan juga diungkap oleh pakar hukum Nicholay Aprilindo.

Ia menilai terlalu dini jika pihak berwenang menyimpulkan bahwa kematian sang diplomat tidak mengandung unsur pidana.

Nicholay mempertanyakan kronologi kejadian, terutama tindakan Arya yang sempat naik ke rooftop gedung Kemlu.

Jika memang ingin mengakhiri hidup, menurut Nicholay, mengapa Arya tak melakukannya saat itu juga?

Sebaliknya, Arya justru meninggalkan tasnya di rooftop dan tidak membawanya pulang.

Yang membuat situasi ini semakin janggal adalah isi dari tas tersebut.

Di dalamnya, terdapat laptop yang diduga menyimpan data sangat penting mengenai sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

“Untuk apa dia meninggalkan tas kertas yang berisi pakaian, dan juga ditemukan dalam tas kertas itu ada ponsel sekali pakai, dan juga GPS, itu tidak diungkap,” ungkap Nicholay Aprilindo dalam program HotRoom Metro TV, Kamis (31/7/2025).

“Kedua, di dalam laptop itu ada data-data by name, by address tentang sindikat TPPO. Ada informasi A1,” lanjutnya.

Diketahui, Arya pernah menjadi saksi dalam kasus TPPO.

Fakta ini membuat spekulasi publik semakin berkembang, terutama karena data dalam laptop tersebut bisa saja menjadi bukti penting yang mengarah pada jaringan besar perdagangan manusia.

Jika Anda mengikuti kasus ini atau mengenal sosok Arya Daru Pangayunan, banyak yang berharap agar keadilan benar-benar ditegakkan.

Publik menantikan langkah lanjutan yang transparan, serta penyelidikan menyeluruh yang dapat mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik kepergian sang diplomat.

(TribunNewsmaker/TribunJakarta)

Tags:
Arya DaruKemenludiplomat
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved