Penjaga Kos Ungkap Dilema Terbesar dalam Hidupnya: Detik-Detik Diminta Dobrak Kamar Arya Daru

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Siswanto tak pernah menyangka malam itu akan jadi titik balik dalam hidupnya. Saat istri Arya Daru terus menelepon dalam kepanikan, ia dihadapkan pada dilema besar: mendobrak kamar penghuni atau menunggu kejelasan. 

Gelapnya kamar dan sunyinya suasana justru membuat langkahnya makin berat. 

Kini ia angkat suara, membongkar tekanan batin yang ia alami detik-detik sebelum tragedi itu terbongkar.

Baca juga: Gelagat Aneh Arya Daru Terkuak, Penjaga Kos Ungkap Keseharian Tak Biasa Sebelum Sang Diplomat Tewas

Siswanto, akhirnya blak-blakan buka suara mengenai kematian Arya Daru Pangayunan yang mayatnya ditemukan dengan kepala terlilit lakban di dalam indekos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025 lalu.

Siswanto menjelaskan bahwa di malam sebelum kejadian setelah waktu Ashar, dia sempat tertidur.

Sekitar waktu tengah malam, dia terbangun oleh bunyi ringtone ponselnya yang ternyata ditelepon oleh istri Arya Daru.

"Jam 00.30 satu nelepon dua kali, jam 05.00 itu sekali, terus, nelepon terus dia," kata Siswanto dikutip dari Youtube TV One, Senin (4/8/2025).

Di malam itu, istri almarhum meminta Siswanto untuk mengecek kamar kos Arya Daru.

Siswanto mengaku menemukan hal yang membuatnya bingung soal kamar Arya Daru.

"Soalnya antara dua waktu itu, antara ada orangnya atau tidak, kalau ada orangnya pasti nyala lampu di dalem," kata Siswanto.

Namun pada saat dicek sambil terhubung sambungan telepon di sekitar tengah malam itu, Siswanto mendapati lampu kamar Arya Daru mati.

Sehingga Siswanto pun bingung, sebenarnya ada orang atau tidak di kamar Arya Daru itu.

"Kebiasaanya nyala, (malam itu) gelap, makanya saya bingung, ada gak ya ?," katanya.

"Ini kan kaca film, malem itu kelihatan lampu di dalem mati semua," kata Siswanto.

Kemudian setelah kembali menelepon Siswanto, istri almarhum meminta Siswanto untuk mendobrak pintu kamar Arya Daru.