Sosok & Profil Tony Tanos, Kakek Alberto Tanos Dijuluki 9 Naga, Kuasai Proyek Besar, Apa Bisnisnya?

PT Marga Dwita Guna juga telah mengantongi segudang  sertifikasi internasional yakni ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001, dan ISO 37001.

Besarnya perusahaan yang dijalankan oleh Tony Tanos ini membuatnya kerap disebut sebagai 9 Naga Sulut.

Julukan 9 Naga sendiri merupakan sebutan tak resmi bagi segelintir pengusaha yang memiliki kekuatan ekonomi.

Memiliki pengaruh di bidang ekonomi, tak heran kalau Tony Tanos menjadi sosok yang cukup terpandang.

Terlebih perusahaan yang dijalankannya berhasil mengukuhkan posisinya di dunia konstruksi kawasan timur Indonesia.

Kronologi tewasnya Alberto Tanos

Kasus pembunuhan yang menewaskan Alberto Benedict Joel Tanos (18), seorang remaja yang disebut-sebut sebagai cucu dari tokoh berpengaruh "9 Naga" Sulawesi Utara, akhirnya menemui titik terang.

Polda Sulawesi Utara berhasil mengungkap latar belakang peristiwa tragis yang terjadi pada Senin pagi, 4 Agustus 2025, di Kelurahan Sario, Kota Manado.

Menurut keterangan resmi dari Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Alamsyah Hasibuan, peristiwa itu melibatkan dua pria dewasa yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka, masing-masing berinisial EDS (27) dan AMR (28).

Peristiwa ini bermula dari aktivitas korban bersama kekasihnya pada dini hari, sebelum tragedi terjadi.

Mereka sempat makan di kawasan Megamas Manado dan kemudian mengambil obat di rumah sang pacar.

Baca juga: Kemana Pacar Alberto Tanos Setelah Cucu 9 Naga Dibunuh? Menghilang setelah Disebut Pemicu Tewas

Setelah itu, keduanya mengunjungi rumah seorang teman di Sario dan sempat singgah di rumah korban di kawasan Sindulang, Kecamatan Tuminting.

"Setelah itu pacar korban mengatakan ingin pulang ke rumahnya di Karombasan, lalu diantar oleh teman korban dengan menggunakan sepeda motor,” jelas Hasibuan, dikutip dari Tribunmanado.com.

Sementara itu, di lokasi berbeda, yakni rumah teman yang sama di Sario, kedua tersangka, EDS dan AMR, diketahui sedang mengonsumsi minuman keras sekitar pukul 04.30 WITA.

Bahkan EDS sempat pulang untuk mengambil tas berisi dompet dan sebilah pisau badik, lalu kembali dan melanjutkan pesta miras.