Pernikahan Hanafi Pegawai BPS Haltim Digelar 7 Hari Usai Bunuh Tiwi, Istri Teman Korban, Tak Curiga
Inilah fakta pernikahan Hanafi pegawai BPS Haltim digelar 7 hari usai bunuh Tiwi, istri teman korban, tidak curiga.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Pernikahan Hanafi Pegawai BPS Haltim Digelar 7 Hari Usai Bunuh Tiwi, Istri Teman Korban, Tak Curiga
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus yang menggemparkan publik baru-baru ini datang dari Maluku Utara, sebuah video pernikahan yang menampilkan pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Halmahera Timur, Aditya Hanafi, berusia 27 tahun, bersama seorang wanita berinisial AFM, beredar luas dan menjadi viral di media sosial.
Video itu memperlihatkan momen sakral pernikahan keduanya yang digelar di sebuah gedung megah di Kota Ternate pada Minggu, 27 Juli 2025.
Dalam rekaman yang tersebar, Hanafi tampak tersenyum lebar, menampilkan raut wajah bahagia ketika melangkah masuk ke gedung pernikahan.
Ia bahkan berpose di depan kamera sambil merangkul istrinya yang baru saja dinikahi.
Namun di balik senyum tersebut, tersimpan kisah kelam yang membuat banyak orang terkejut.
Hanafi ternyata tak menunjukkan sedikit pun rasa penyesalan meskipun dirinya telah melakukan perbuatan keji.
Fakta yang terungkap membuat publik tercengang.
Sebelumnya, pada Sabtu, 19 Juli 2025, Hanafi telah membunuh rekan kerjanya yang bernama Tiwi.
Ironisnya, wanita yang kini menjadi istrinya, AFM, ternyata adalah teman satu rumah dinas korban di Desa Soagimalaha, Kecamatan Kota Maba.
Keduanya bahkan menempati rumah dinas yang sama, hanya berbeda kamar.
Baca juga: Skenario Keji Hanafi Pembunuh Tiwi Pegawai BPS Halmahera, Balas WA, Tulis Soal Depresi di X Korban

AFM, yang kini menjadi sorotan, mengaku sama sekali tidak mengetahui bahwa calon suaminya telah melakukan pembunuhan.
Ketidaktahuannya itulah yang membuat ia menerima ajakan Hanafi untuk menikah.
Tragedi pembunuhan ini baru terbongkar pada Kamis, 31 Juli 2025, ketika jasad Tiwi ditemukan membusuk di kamar rumah dinas tempatnya tinggal.
Polisi mendapati fakta lain yang membuat publik makin geram.