Isi Surat yang Diterima Keluarga Arya Daru, Ada Simbol Misterius, Eks Wakil Ketua KPK Ungkap Janggal
Inilah isi surat yang diterima keluarga Arya Daru, ada simbol misterius, eks Wakil Ketua KPK ungkap kejanggalan.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Isi Surat yang Diterima Keluarga Arya Daru, Ada Simbol Misterius, Eks Wakil Ketua KPK Ungkap Janggal
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Fakta terbaru mengenai kasus meninggalnya diplomat muda, Arya Daru Pangayunan, kini kembali mencuri perhatian publik.
Kasus ini awalnya dinyatakan selesai setelah Polda Metro Jaya menyampaikan bahwa kematian Arya tidak mengandung unsur tindak pidana.
Menurut keterangan resmi kepolisian, Arya dinyatakan meninggal karena mati lemas akibat kekurangan pasokan oksigen di kamar kosnya.
Peristiwa tragis itu terjadi di sebuah kamar kos yang berlokasi di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat.
Kejadian tersebut diketahui sekitar pukul 07.30 WIB pada hari Selasa, 8 Juli 2025 lalu.
Meski demikian, kematian Arya masih dianggap janggal oleh sebagian besar masyarakat.
Banyak pihak menduga bahwa peristiwa ini tidak sesederhana kasus bunuh diri seperti yang disampaikan pihak kepolisian.
Bahkan, muncul tuduhan bahwa kematiannya mungkin disebabkan oleh aksi pembunuhan yang direncanakan dengan rapi.
Salah satu tokoh yang berani mengungkapkan keraguan tersebut adalah Bambang Widjojanto, mantan Wakil Ketua KPK periode 2011–2015.
Melalui vlog pribadinya, Bambang membagikan informasi yang ia dapatkan langsung dari keluarga Arya Daru.
Ia menegaskan bahwa ada banyak hal yang membuat kasus ini sulit dianggap sebagai kematian biasa.
Baca juga: Bambang Widjojanto Yakin Arya Daru Dibunuh, Sebut Keluarga Dikirimi Surat Misterius, Ada Simbol Aneh
Salah satu poin utama yang menjadi sorotannya adalah hilangnya telepon genggam milik Arya.
Menurut Bambang, ponsel tersebut bisa saja menyimpan informasi krusial terkait peristiwa yang merenggut nyawa sang diplomat muda.
"Kalau orang bunuh diri itu biasanya dia akan membuat wasiat, atau memberitahukan alasannya bunuh diri. Yang paling penting sekali. Hari ini kita belum menemukan handphone," ujar
Bambang Widjojanto dalam vlog-nya, seperti dikutip dari TribunBogor, Senin (11/8/2025).
Bambang juga menambahkan bahwa sebelum meninggal, Arya sempat pergi bersama seorang teman.
Selain itu, Arya juga masih sempat melakukan komunikasi dengan keluarganya.
Hilangnya ponsel membuat Bambang semakin curiga terhadap penyebab kematian tersebut.
"Jangan-jangan handphone itu adalah satu alat bukti kunci. Pertama, kan dia pergi dengan temannya. Terus kedua, dia berkomunikasi dengan keluarga," tambahnya.
Tak hanya membicarakan ponsel, Bambang juga membeberkan informasi mengejutkan lain dari pihak keluarga.
Dikatakan bahwa keluarga Arya menerima sebuah surat misterius setelah kematiannya.
Surat itu mengatasnamakan Komnas HAM, namun isinya ternyata kosong.
"Katanya, ini yang perlu diklarifikasi dan konfirmasi lagi, keluarganya mendapatkan surat, seolah-olah itu dari Komnas HAM tapi isinya kosong," ungkap Bambang.Keanehan surat tersebut tidak berhenti di situ.
Di dalamnya, terdapat simbol-simbol aneh yang tidak lazim digunakan dalam dokumen resmi.
Simbol-simbol tersebut meliputi gambar bintang, lambang hati, dan bunga.
"Di situ (isi suratnya) ada bintang, love, dan ada bunga. Ini kan bisa menimbulkan interpretasi macam-macam. Kalau saya kaitkan dengan tesis mengenai adanya pembunuh yang sangat profesional, itu menjadi menarik," ucapnya lagi.
Hingga saat ini, keluarga Arya Daru belum memberikan tanggapan resmi terkait keberadaan surat misterius tersebut.
Penyebab pasti kematian Arya pun masih menjadi misteri besar di tengah masyarakat.
Baca juga: Handphone Arya Daru Langsung Tidak Aktif Setelah Salah Kirim Chat, Polisi: Isi Pesannya Privasi
Kepolisian tetap pada kesimpulan awal bahwa tidak ada keterlibatan pihak lain dalam kematian sang diplomat.
Meski begitu, opini publik belum sepenuhnya menerima penjelasan tersebut.
Beberapa kejanggalan seperti hilangnya ponsel pribadi dan aktivitas terakhir Arya di rooftop Kementerian Luar Negeri masih memicu tanda tanya.
Pihak kepolisian mengaku sudah menelusuri jejak langkah terakhir Arya sebelum ia ditemukan meninggal di kamar kosnya.
Namun, bagi sebagian masyarakat, jawaban tersebut belum cukup memuaskan rasa penasaran.
Misteri kematiannya tetap menjadi teka-teki yang belum terpecahkan.
Membahas soal simbol, bunga kerap memiliki makna yang beragam tergantung pada jenis dan konteks penggunaannya.
Secara umum, bunga sering dimaknai sebagai simbol keindahan, cinta, kehidupan, dan pertumbuhan.
Namun, dalam konteks tertentu, bunga juga bisa menjadi lambang harapan, kesucian, bahkan kematian.
Simbol hati atau love biasanya menggambarkan rasa cinta, kasih sayang, dan emosi positif.
Emoji hati merah, misalnya, sering diartikan sebagai cinta romantis, gairah, atau kasih sayang yang mendalam.
Sementara itu, simbol bintang umumnya diartikan sebagai cahaya Tuhan Yang Maha Esa yang menerangi kehidupan manusia.
Meski begitu, arti sebenarnya dari simbol-simbol pada surat yang diterima keluarga Arya masih belum diketahui secara pasti.
Berikut adalah aktivitas Arya Daru sebelum ditemukan meninggal dunia:
Senin 7 Juli 2025
07.03 WIB : Berangkat kerja
07.20 WIB : Sampai Gedung Kemenlu
07.30 WIB : Duduk di meja kantor
17.52 - 18.07 WIB : Berada di mal Grand Indonesia bersama Vara dan Dion
21.30 WIB : Sampai di Gedung Kemenlu
21.43 WIB : Naik ke rooftop lantai 12 gedung Kemenlu
23.09 WIB : Turun dari rooftop
23.23 WIB : Terekam CCTV pulang ke kosan
23.26 WIB: Terekam CCTV buang sampah
Selasa 8 Juli 2025
07.39 WIB: Ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban kuning di dalam kamar
Hubungan dengan Sosok Vara
Hubungan diplomat Arya Daru dengan Vara masih menjadi rahasia Polisi. Polda Metro Jaya menyimpan hubungan Arya Daru dengan Vara yang sempat terekam CCTV di mal GI sebelum ditemukan tewas.
Arya Daru ditemukan tewas di kosnya dengan wajah dilakban. Kini spekulasi muncul terkait suami Vara.
Banyak yang penasaran siapa suami Vara.
Sebab, hingga kini Polisi belum simpulkan kematian Arya Daru dibunuh atau bunuh diri.
Sebelumnya, Arya Daru Pangayunan dan Vara sempat terekam kamera closed circuit television (CCTV) di mal Grand Indonesia Jalan M. H. Tharim, Jakarta Pusat mulai pukul 17.52 WIB, Senin (7/7/2025).
Mereka juga bersama Dion.
Vara diketahui merupakan pegawai di Kemenlu, tapi Dion belum diketahui hubungannya dengan Daru.
Pukul 21.18 WIB saat sedang mengantre taksi, Daru disebutkan salah mengirim chat.
Tak dijelaskan apa isi pesannya, untuk siapa dan salah dikirim kepada siapa.
Namun begitu Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan hubungan Daru dan Vara menyangkut privasi.
"Kami tidak bisa sampaikan karena privasi," kata Wira.
Yang jelas setelah salah kirim chat, handphone Daru langsung tidak aktif.
"Terakhir off di Grand Indonesia," katanya.
Penasihat Ahli Kapolri Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi meyakini isi pesan tersebut sudah diketahui oleh penyidik.
"Tafsiran saya para penyidik sudah memberi tahu pada keluarga, tapi saya gak ngerti apakah iya atau tidak. Soalnya jangan sampai dianggapnya kita tuh menyembunyikan karena ada maksud tertentu," katanya.
Ia menilai wajar jika publik memiliki spekulasi liar atas kesimpulan penyelidikan polisi soal kematian diplomat Arya Daru Pangayunan.
"Karena ada sesuatu yang masih hilang. Bukti yang clue tapi belum ketemu," katanya.
Bahkan spekulasi liar soal kaitan suami Vara dengan kematian Arya Daru Pangayunan.
Padahal belum dipastikan pula sosok Vara yang sebenarnya.
"Iya itu, kalau cara berpikir saya sebagai penyidik itu dengan adanya muncul isu adanya wanita pasti kan menimbulkan dua kemungkinan. Kemungkinan wah dia ketahuan kemudian gini gak tahan atau dengan kayak gitu lawannya melakukan apa dendam," katanya.
Untuk itu mestinya polisi menjawab menggunakan bukti dan keterangan.
"Itu resiko, yang pasti terjadi penafsiran yang dua itu, makanya ini harus dijawab dengan penjelasan bahwa ini seandainya itu tadi memang ada hubungan kayak gitu," katanya.
Polisi juga patut mempertimbangkan kaitan dengan penyebab diplomat Arya Daru Pangayunan meninggal.
"Tapi harus disampaikan hubungan ini mengakibatkan yang mana, harus dicari bukti lain yang lebih lengkap untuk menerangkan secara scientific sebab akibat itu tadi," kata Aryanto Sutadi.
Sebab jika pun memang Daru memiliki hubungan gelap dengan Vara, tapi tidak berkaitan dengan penyebab meninggal, itu akan menjadi percuma.
"Karena kalau hanya ada ini kemudian tidak ada kaitannya penyebab dia meninggal kan percuma kan," katanya.