Breaking News:

Warga Muak! Bupati Pati Sudewo Ogah Mundur dari Jabatan, Kantor Dilempari Sayur Busuk, Janji Berubah

Warga sudah muak hingga demo besar, Bupati Pati Sudewo tidak mau mundur dari jabatan, kantornya dilempari sayuran busuk, janji berubah.

TRIBUNBANYUMAS/MAZKA HAUZAN NAUFAL
SOSOK BUPATI PATI - Bupati Pati Sudewo memberi keterangan kepada wartawan di Mapolresta Pati, Jumat (21/3/2025). 

Warga Muak! Bupati Pati Sudewo Ogah Mundur dari Jabatan, Kantor Dilempari Sayur Busuk, Janji Berubah

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Suasana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mendadak memanas pada Rabu, 13 Agustus 2025, ketika ribuan warga menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Kantor Pemda Pati.

Aksi tersebut dipicu oleh kebijakan kontroversial pemerintah daerah, yakni kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen, yang dinilai memberatkan masyarakat.

Kenaikan tajam ini membuat keresahan di tengah warga semakin memuncak, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sedang sulit.

Sejak rencana kenaikan diumumkan, warga sudah menyatakan penolakan keras dan mengancam akan turun ke jalan.

Alih-alih meredakan suasana, Bupati Pati, Sudewo, justru memancing kemarahan dengan sikap menantang terhadap wacana demonstrasi.

Dalam sebuah pernyataan, Sudewo terkesan menyepelekan aspirasi warga dan seolah menantang, “Kalau mau demo besar-besaran, silakan saja.”

Tantangan itu ternyata benar-benar dijawab oleh warga dengan unjuk rasa skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya di Pati.

Ribuan massa yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Masyarakat Pati Bersatu memadati halaman dan jalanan di sekitar kantor pemerintahan.

Untuk mengantisipasi potensi kerusuhan, aparat keamanan dikerahkan dalam jumlah besar, mencapai lebih dari 2.000 personel gabungan.

Demonstrasi ini tidak hanya menyoroti soal PBB, tapi juga mengarah pada tuntutan agar Bupati Sudewo mundur dari jabatannya.

Baca juga: Didemo Didesak Mundur, Bupati Pati Sudewo Minta Maaf Malah Dilempar Sandal, Ketar-ketir Dimakzulkan

BUPATI DILEMPAR SANDAL - (foto kiri) Bupati Pati Sudewo saat memberikan keterangan pada wartawan di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (3/3/2025). (foto kanan) Kini ia dilempar sandal oleh warganya hingga dituntut mundur dalam demo besar-besaran terjadi di depan Kantor Bupati Pati di Jalan Tombronegoro Nomor 1, Kaborongan, Pati Lor, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025).
BUPATI DILEMPAR SANDAL - (foto kiri) Bupati Pati Sudewo saat memberikan keterangan pada wartawan di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (3/3/2025). (foto kanan) Kini ia dilempar sandal oleh warganya hingga dituntut mundur dalam demo besar-besaran terjadi di depan Kantor Bupati Pati di Jalan Tombronegoro Nomor 1, Kaborongan, Pati Lor, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). (KOLASE TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal - TRIBUNJATENG/Mazka Hauzan Naufal)

Teriakan "Sudewo mundur!" menggema di sepanjang aksi, menunjukkan betapa besarnya ketidakpuasan rakyat terhadap kepemimpinannya.

Meski didesak mundur, Sudewo tetap bersikukuh mempertahankan posisinya dengan alasan legalitas dan prosedur.

Dalam wawancara dengan media, Sudewo menegaskan bahwa dirinya tidak bisa serta-merta lengser hanya karena tekanan demonstran.

“Saya kan dipilih oleh rakyat secara konstitusional dan secara demokratis. Jadi tidak bisa saya harus berhenti dengan tuntutan itu, harus mundur dengan tuntutan seperti itu, semuanya ada mekanismenya,” kata Sudewo tegas, dikutip dari YouTube Nusantara TV.

Meski telah menyampaikan pernyataan resmi, warga tampaknya belum puas dengan penjelasan sang bupati.

Ketegangan pun semakin meningkat ketika Sudewo akhirnya muncul di tengah-tengah massa aksi, mencoba menemui langsung para demonstran.

Namun, kemunculan Bupati Sudewo di dekat gerbang Pemkab Pati hanya berlangsung sangat singkat dan dramatis.

Dikutip dari Tribun Banyumas, saat baru tampil selama sekitar 20 detik, ia langsung dihujani dengan lemparan sandal dan botol air mineral oleh massa yang marah.

Mengenakan kendaraan taktis lapis baja milik kepolisian, Sudewo keluar dengan niat menyampaikan pidato singkat untuk menenangkan suasana.

Sayangnya, belum sempat menyampaikan sepatah dua patah kata pun selain salam pembuka, hujan benda-benda dari arah kerumunan sudah menyambutnya.

Polisi yang mengawal langsung mengangkat tameng untuk melindungi bupati dari serangan spontan para demonstran yang emosi.

Aksi lempar-lemparan tersebut memicu suasana makin tidak terkendali dan memaksa Sudewo segera ditarik mundur ke dalam kendaraan.

Tidak berhenti di situ, kericuhan pun pecah dan membuat situasi semakin tegang di sekitar Kantor Pemkab Pati.

Aparat yang berjaga mulai menggunakan mobil water cannon atau meriam air untuk mencoba membubarkan massa yang mulai bertindak anarkis.

Gas air mata pun ditembakkan ke arah kerumunan, membuat banyak orang panik, terbatuk-batuk, dan berlarian menyelamatkan diri.

Kepulan gas air mata membuat beberapa orang terjebak di antara barikade, tak mampu keluar karena pandangan terganggu dan napas sesak.

Dalam kekacauan itu, sebagian massa terlihat nekat berusaha mendobrak gerbang utama kantor pemda, bahkan mencoba merobohkannya.

DEMO DI PATI - Ribuan massa sudah memadati Alun-alun Kabupaten Pati, Jawa Tengah untuk berdemonstrasi menuntut Bupati Pati, Sudewo mundur dari jabatannya, Rabu (13/8/2025). Tuntutan agar Sudewo lengser menggema sepanjang demonstrasi. Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Ahmad Husein mengatakan ada 100 ribu massa akan mengikuti demo.
DEMO DI PATI - Ribuan massa sudah memadati Alun-alun Kabupaten Pati, Jawa Tengah untuk berdemonstrasi menuntut Bupati Pati, Sudewo mundur dari jabatannya, Rabu (13/8/2025). Tuntutan agar Sudewo lengser menggema sepanjang demonstrasi. Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Ahmad Husein mengatakan ada 100 ribu massa akan mengikuti demo. (Tangkapan Layar Tribun Jateng)

Baca juga: Bupati Pati Sudewo Terpojok &Terancam Dimakzulkan DPRD, Hak Angket Diketuk di Tengah Amarah Warga

Puluhan Orang Luka

Puluhan orang pun dilaporkan terluka akibat kericuhan saat demo ini.

Sempat ada kabar beredar adanya korban jiwa seorang wartawan, namun itu ternyata hoaks atau kabar keliru.

Direktur RSUD RAA Soewondo Pati, Rini Susilowati, memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

"Yang wartawan juga kondisinya tidak apa-apa. Hanya sempat sesak napas. Sudah dirawat dengan baik, dokter spesialis juga turun semua," kata Rini, Rabu (13/8/2025) dikutip dari Tribun Banyumas.

Dia menjelaskan bahwa ada lebih dari 30 orang yang terluka dan dirawat akibat kericuhan saat demo ini.

"Sampai saat ini jumlah totalnya 33 orang yang dirawat. Tapi kelihatannya ada tambahan lagi yang masuk dari rumah sakit swasta," jelasnya.

Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto, total korban luka mencapai 34 orang.

Termasuk diantaranya merupakan anggota polisi yang melakukan pengamanan saat unjuk rasa.

"Data sementara 34 orang yang diobati di RS Soewondo, tujuh anggota Polri dan 27 kelompok pedemo, ada sebagian yang sudah dipulangkan," kata Artanto, Rabu (13/8/2025).

(TribunNewsmaker.com/ TribunnewsBogor)

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
bupatiPatiSudewomundur
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved