Kunci Jawaban
Panduan Identifikasi Ide dan Makna Kata dalam Hikayat, Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 55
Pelajari cara menemukan ide pokok dan makna kata dalam hikayat! Simak panduan tugas halaman 55 di sini.
Editor: Tim TribunNewsmaker
Pelajari cara menemukan ide pokok dan makna kata dalam hikayat! Simak panduan tugas halaman 55 di sini.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10 Kurikulum Merdeka, siswa diajak untuk mengenal dan mengapresiasi karya sastra klasik yang menjadi bagian penting dari khazanah budaya Indonesia. Salah satu materi yang diajarkan adalah mengidentifikasi ide dan makna kata dalam hikayat.
Hikayat merupakan salah satu bentuk karya sastra lama Melayu yang ditulis dalam bentuk prosa. Isinya bisa berupa cerita rekaan, kisah keagamaan, catatan sejarah, biografi tokoh, hingga silsilah kerajaan. Hikayat memiliki nilai budaya dan sastra yang tinggi, sekaligus menjadi jendela untuk memahami pola pikir serta nilai-nilai yang hidup pada masa lalu.
Dalam mempelajari hikayat, siswa dilatih untuk memahami ide pokok yang terkandung dalam cerita dan makna kata yang digunakan dalam teks, termasuk kata-kata kuno atau arkais. Kemampuan ini penting untuk menumbuhkan apresiasi terhadap teks sastra klasik sekaligus meningkatkan keterampilan membaca kritis.
Sebagai latihan, siswa diminta untuk mengerjakan soal yang terdapat pada halaman 55 buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/SMK Kelas X. Buku ini disusun oleh Fadillah Tri Aulia dan Sefi Indra Gumilar, dan diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), cetakan pertama tahun 2021.
Soal tersebut mengajak siswa untuk mengidentifikasi hal-hal penting dalam hikayat, termasuk tokoh, alur cerita, konflik, hingga nilai-nilai yang dapat diambil dari teks tersebut.
Agar siswa dapat memahami materi ini dengan lebih baik dan mengerjakan tugas dengan lebih percaya diri, berikut disajikan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 halaman 55 yang dapat digunakan sebagai referensi belajar.
Kegiatan 1
Kalian akan menyimak hikayat berjudul Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak yang akan dibacakan secara bergiliran dalam satu kelompok. Agar dapat menyimak dengan baik, perhatikanlah langkah-langkah di bawah ini!
1. Pusatkan perhatian pada teks hikayat yang dibacakan oleh temanmu.
2. Saat menyimak, kalian dapat menggunakan tabel “Adiksimba” berikut untuk mengidentifikasi hal-hal penting dalam cerita.
Isian Tabel Adiksimba
- Siapa?
Jawaban: Datu Mabrur
- Apa?
Jawaban: Ada seorang Datu yang sakti mandraguna sedang bertapa di tengah laut.
- Mengapa?
Jawaban: Ia memohon kepada Sang Pencipta supaya diberi sebuah pulau yang akan jadi tempat pemukiman untuk anak cucu serta keturunannya kelak.
- Kapan?
Jawaban: Siang sampai malam hari.
- Di mana?
Jawaban: Di Laut dan di antara selat laut serta selat Makassar.
- Bagaimana?
Jawaban: Dia bersemedi di Batu Karang untuk meminta sebuah pulau dari Sang Pencipta.
- Isi Teks
Jawaban:
Menurut hikayat, pada permulaannya terdapat seorang Datu yang sakti mandraguna baru bertapa di tengah laut. Namanya adalah Datu Mabrur. Dia bertapa antara Selat Laut serta Selat Makassar dari siang hingga malam. Datu Mabrur bersemedi di atas batu karang, antara buih, deburan ombak, gelombang, angin serta badai topan. Datu Mabrur mohon pada Sang Pencipta supaya diberi sebuah pulau. Pulau itu akan jadi tempat permukiman bagi anak, cucu serta keturunan Sang Datu kelak.
3. Gunakanlah isian pada tabel kalian untuk membuat ringkasan cerita yang terdiri atas minimal 200 kata.
Jawaban:
Menurut sahibul hikayat, sebermula ada seorang Datu yang sakti mandraguna sedang bertapa di tengah laut.
Namanya Datu Mabrur.
Ia bertapa di antara Selat Laut dan Selat Makassar.
Siang-malam ia bersamadi di batu karang, di antara percikan buih, debur ombak, angin, gelombang dan badai topan.
Ia memohon kepada Sang Pencipta agar diberi sebuah pulau. Pulau itu akan menjadi tempat bermukim bagi anak-cucu dan keturunannya, kelak.
Hatta, ketika laut tenang, seekor ikan besar tiba-tiba muncul dari permukaan laut dan terbang menyerangnya.
Tanpa beringsut dari tempat duduk maupun membuka mata, Datu Mabrur menepis serangan mendadak itu.
Ikan itu terpelanting dan jatuh di karang. Setelah jatuh ke air, ikan itu menyerang lagi.
Demikian berulang-ulang.
Di sekeliling karang, ribuan ikan lain mengepung, memperlihatkan gigi mereka yang panjang dan tajam, seakan prajurit siap tempur.
Pada serangannya yang terakhir, ikan itu terpelanting jatuh persis saat Datu Mabrur membuka matanya.
*) Disclaimer:
- Kunci jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar siswa.
- Jika soal berupa pertanyaan terbuka artinya jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnewsmaker.com/Vidakurnia/Tribunnews.com/Nurkhasanah)
Panduan Menulis Awal untuk Siswa Kelas 1: Ekspresikan Gagasan lewat Gambar dan Kata |
![]() |
---|
Contoh Kerangka Naskah Stand Up Comedy Santun, Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 48 |
![]() |
---|
Panduan Jurnal Membaca Kelas 1: Belajar Menabung dari Cerita 'Di Mana Kacang Sipet?' |
![]() |
---|
Panduan Menulis Recount Text tentang Lomba Balap Karung, English for Nusantara Kelas 8 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Uji Kompetensi Kepemilikan Fikih Kelas 10 Halaman 120–121 Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|