Sosok
Sosok & Profil Welem Sambolangi Bupati Mamasa Minta Maaf Insiden Bendera Terbalik, Paskibraka Nangis
Simak sosok dan profil Welem Sambolangi, Bupati Mamasa minta maaf soal insiden bendera terbalik saat upacara HUT RI, anggota Paskibraka menangis.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada Minggu, 17 Agustus 2025, diwarnai insiden tak terduga di dua daerah berbeda: Kota Surabaya, Jawa Timur, dan Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Di kedua wilayah tersebut, bendera merah putih sempat dikibarkan dalam posisi terbalik.
Meski sempat membuat heboh sejenak, jalannya upacara di Kabupaten Mamasa tetap berlangsung khidmat.
Insiden kecil itu segera ditangani oleh petugas upacara yang sigap membetulkan posisi bendera hingga akhirnya berkibar dengan sempurna.
Kabupaten Mamasa sendiri dikenal sebagai daerah yang kaya akan budaya, alam, dan sejarah.
Terletak di wilayah pegunungan dengan luas sekitar 3.005 km⊃2;, Mamasa menjadi satu-satunya kabupaten di Sulawesi Barat yang tidak memiliki garis pantai.
Keunikannya juga terlihat dari masih lestarinya tradisi spiritual masyarakat, seperti Ada' Mappurondo atau Aluk Tomatua, sebuah kepercayaan leluhur yang diwujudkan dalam bentuk ritual panen sebagai ungkapan rasa syukur.
Baca juga: Sosok Julian Saputra, Bocah SD Panjat Tiang Pasang Tali Bendera Lepas, Bupati Nagan Raya Bangga
Permintaan Maaf Bupati Mamasa
Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Panitia HUT RI Kabupaten Mamasa yang juga menjabat sebagai Bupati, Welem Sambolangi, langsung menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat.
Ia menegaskan bahwa insiden bendera terbalik itu murni akibat kesalahan teknis, tanpa ada unsur kesengajaan.
Sikapnya yang tenang dan penuh tanggung jawab mendapat banyak pujian dari masyarakat dan berbagai kalangan.
"Tidak ada di antara kalian yang ingin berbuat salah. Kalian tetap semangat, karena masih ada tugas penurunan nanti. Ambil sisi positifnya, jadikan pengalaman untuk lebih baik ke depan," kata Welem menenangkan anggota paskibraka.
Profil Singkat Welem Sambolangi
Welem Sambolangi merupakan sosok penting di balik kepemimpinan Kabupaten Mamasa saat ini.
Pria kelahiran Masanda, Tana Toraja, Sulawesi Selatan pada 21 Juni 1975 ini, telah lama berkecimpung dalam dunia politik
Ia menjabat sebagai Bupati Mamasa untuk periode 2025–2030, bersama wakilnya H. Sudirman.
Keduanya baru enam bulan menjalani masa jabatan setelah dilantik langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025.
Sebelum memegang kendali di eksekutif, Welem lebih dulu dikenal lewat kiprahnya di legislatif.
Ia pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Tana Toraja dan dipercaya menjadi Ketua DPRD selama dua periode berturut-turut: 2014–2019 dan 2019–2024.
Latar belakang pendidikannya berasal dari Universitas Kristen Indonesia Paulus (UKIP) Makassar, dan ia bernaung di bawah Partai Golkar.
Dalam Pilkada Mamasa 2024, Welem dan Sudirman berhasil mengantongi 34.516 suara, sebuah kemenangan yang mengantarkan mereka memimpin daerah yang dikenal dengan keragaman budaya dan tradisi lokalnya itu.
Sikap Tegas dan Menenangkan
Insiden bendera terbalik yang sempat menjadi perhatian nasional justru menjadi momen yang menunjukkan kualitas kepemimpinan Welem Sambolangi.
Tanpa mencari kambing hitam, ia memilih merangkul para anggota paskibraka yang bertugas, memberikan semangat, dan menjadikan peristiwa tersebut sebagai pembelajaran.
Sikap bijaknya tersebut tak hanya meredakan situasi, tapi juga memperlihatkan bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang tetap tenang di tengah tekanan, dan mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab tanpa menyalahkan siapa pun.
Baca juga: Sosok & Profil Bianca Alessia C Lantang Pembawa Baki Paskibraka Nasional 2025, Atlet Voli dari Sulut

Kronologis
Berikut kronologis terjadinya insiden bendera terbalik di peringatan HUT ke-80 RI di Kabupaten Mamasa.
Insiden bendera Merah Putih terbalik terjadi saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 RI di Lapangan Kondosapata, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Minggu (17/8/2025).
Saat Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) membentangkan bendera untuk dikibarkan, posisi warna bendera terbalik, putih di atas dan merah di bawah, menyerupai bendera Polandia.
Kejadian tersebut membuat peserta upacara panik dan menjadi viral di media sosial.
Petugas upacara segera memperbaiki posisi bendera, dan upacara dilanjutkan dengan lancar.
Ketua Panitia HUT RI Kabupaten Mamasa yang juga Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.
Dia menegaskan bahwa insiden itu murni kesalahan teknis, bukan kesengajaan.
Ia menduga para anggota Paskibraka gugup saat menjalankan tugas, meskipun mereka telah menjalani latihan intensif selama dua minggu bersama TNI-Polri.
Beberapa anggota Paskibraka dilaporkan menangis histeris setelah upacara, menunjukkan betapa besar tekanan mental yang mereka rasakan dalam menjalankan tugas negara.
Welem menyebutnya sebagai pelajaran berharga untuk Kabupaten Mamasa dalam memperingati hari kemerdekaan.
Bendera Terbalik di Surabaya
Tak hanya di Mamasa, upacara peringatakan HUT ke-80 RI di Kota Surabaya juga mengalami insiden serupa.
Insiden tersebut terjadi setelah bendera diikat pada tali oleh petugas pengibar bendera.
Saat tali pengerek bendera ditarik, diketahui sisi putih terlihat berada di posisi atas.
Masing-masing pengibar dari Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Pemkot Surabaya langsung melakukan perbaikan.
Bendera kembali diperbaiki dan dikerek dengan konfigurasi merah putih.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang bertindak sebagai Inspektur Upacara tetap memberikan apresiasi.
Selesai upacara, dia mendatangi regu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dan memberikan motivasi.
Eri mengapresiasi mental para pengibar.
"Tadi saya sampaikan kepada adik-adik Paskibraka, jangan pernah surut. Ketika ada salah, keliru benderanya, maka tidak dibuka oleh dia," kata Eri kepada jurnalis.
Dia mengatakan, kesalahan merupakan hal yang biasa.
Paling penting, bagaimana sikap pengibar tersebut memberikan respons.
"Bagaimana dia tetap tenang, bagaimana teman-temannya mensupport, maka di situlah dia kembali membenarkan bendera itu. Lihat ketika bendera itu dibentangkan, bendera itu tetap merah putih,” ujar politisi PDIP ini.
(TribunNewsmaker/Tribunnews)
Sumber: Tribunnews.com
Sosok Farah Puteri, Anak Komjen Fadil Imran yang Punya Harta Fantastis di Usia Muda, DPR 2 Periode |
![]() |
---|
Sosok Konara Enumbi, KKB Penembak Polisi yang 7 Bulan Buron, Ditangkap di Honai Jelang HUT RI ke-80 |
![]() |
---|
Sosok Ritha Lovely Chantika, Pemimpin Upacara 17 Agustus 2025 di Istana Merdeka, Mirip Dian Sastro |
![]() |
---|
Sosok Megawati Soekarnoputri, Ternyata Purna Paskibraka 1963, Klaim Membentuk Duta Pancasila |
![]() |
---|
Sosok Jahja Setiaatmadja: Lepas 1 Juta Saham BCA Seolah Cuma-cuma, Tapi Pengaruhnya Tetap Raksasa |
![]() |
---|