Gubernur Kinerja Buruk
Hasil Survei 4 Gubernur Kinerja Buruk 2025, Bobby Nasution Teratas, Disusul Khofifah & Ahmad Luthfi
Survei platform media Muda Bicara ID 2025 memunculkan daftar gubernur dengan kinerja terburuk versi generasi muda.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Survei platform media Muda Bicara ID 2025 memunculkan daftar gubernur dengan kinerja terburuk versi generasi muda.
Nama Bobby Nasution berada di posisi teratas, mengungguli Khofifah Indar Parawansa dan Ahmad Luthfi yang ikut terseret dalam daftar.
Hasil ini mencerminkan kekecewaan anak muda terhadap kepemimpinan di daerah, sekaligus menjadi peringatan keras bagi para gubernur agar lebih mendengar suara publik.
Baca juga: Hasil Survei 5 Gubernur Kinerja Terbaik 2025: Pramono Unggul Jauh dari Dedi Mulyadi & Sherly Tjoanda
Selain merilis survei gubernur dengan kinerja terburuk, platform media Muda Bicara ID juga merilis hasil survei gubernur dengan kinerja terbaik.
Beredar hasil survei mengenai daftar 5 gubernur dengan kinerja paling baik.
Hasil survei tersebut mengejutkan dan menarik perhatian warganet.
Satu di antaranya yang jadi sorotan bahwa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berada di posisi bawah dikalahkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Menurut hasil survei tersebut Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berada di urutan ke 3.
Sedangkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebagai gubernur degan kinerja terbaik berada di urutan pertama.
Sementara itu, publik menyoroti bahwa selama ini popularitas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi lebih unggul dari gubernur lainnya.
Diketahui hasil survei gubernur dengan kinerja paling baik itu dikeluarkan sebuah platform media Muda Bicara ID yang memembuat Kajian dan Gerakan Muda untuk Isu Kebijakan Publik.

Dikutip dari Instagram resminya, platform media tersebut menjelaskan hasil survei tersebut berdasarkan pandangan generasi muda dengan sampel 400 responden di seluruh Indonesia, terhadap perkembangan kebijakan pemerintah Presiden Prabowo pada Kuartal II 2025, salah satu indikatornya adalah melihat kepuasan terhadap kepala daerah.
Persebaran responden diambil dari sejumlah daerah di Indonesia.
Di antaranya 59 persen dari Pulau Jawa, 17,6 persen dari Pulau Sumatera, 8,3 persen dari Pulau Sulawesi dan Maluku, 7,8 persen dari Bali dan Nusa Tenggara, serta 7,3 persen dari Pulau Kalimantan.
Adapun sebaran responden berasal dari berbagai profesi, di antaranya pencari kerja, dosen, Ibu Rumah Tangga (IRT), jurnalis, mahasiswa dan pelajar, pegawai negeri dan pemerinta atau ASN, pekerja informa, pekerja swasta, wisatawan hingga petani dan nelayan.