Kisah Paulus Gregorius, Anggota Paskibraka Nasional 2025 dari NTT, Jualan Jagung Bakar demi Keluarga

Inilah kisah Paulus Gregorius, seorang anggota Paskibraka Nasional 2025 dari NTT, sempat berjualan jagung bakar demi keluarga

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Paulus Gregorius, seorang anggota Paskibraka Nasional 2025 dari Nusa Tenggara Timur.

Paulus Gregorius Afrizal, siswa kelas XI SMA Katolik Frateran Maumere (Smater), Nusa Tenggara Timur, menjadi salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025.

Pemuda yang akrab disapa Afril ini mewakili provinsinya dalam upacara kenegaraan 17 Agustus di Istana Merdeka, Jakarta.

Sosok Paulus Gregorius Afrizal membuat masyarakat Indonesia penasaran dengan sosoknya yang pekerja keras.

Seperti apa sosok dari Paulus Gregorius Afrizal yang sempat berjualan jagung bakar di kampung halamannya itu?

Baca juga: Kisah Paulus Gregorius Afrizal, Anak Penjual Bakso Terpilih Wakili NTT di Paskibraka Nasional 2025

Keberhasilan Paulus Gregorius Afrizal ini menjadi momen yang membanggakan, tidak hanya bagi Afril sendiri, tapi juga keluarganya yang tinggal di Maumere, Kabupaten Sikka.

Di balik pencapaian tersebut, tersimpan kisah inspiratif tentang kerja keras dan tanggung jawab seorang remaja yang tak hanya berprestasi, tetapi juga membantu ekonomi keluarga.

Dalam wawancara dengan Setneg, Afril mengungkapkan bahwa masa latihan sebagai anggota Paskibraka adalah pengalaman yang sangat berharga.

“Latihannya tiap hari, kami cukup konsisten,” ungkapnya setelah upacara pengukuhan anggota Paskibraka, Sabtu (16/8).

Namun, di balik kesibukannya sebagai pelajar dan anggota Paskibraka, Afril juga dikenal sebagai sosok yang ulet.

Baca juga: Kisah Paulus Gregorius Afrizal, Anak Penjual Bakso Terpilih Wakili NTT di Paskibraka Nasional 2025

Setiap akhir pekan, Paulus Gregorius Afrizal berjualan jagung bakar untuk membantu ibunya. 

“Saya tidak dipaksa oleh siapa pun. Ini murni keinginan saya untuk meringankan beban orang tua,” ujar Afril.

Dikutip dari Tribunnews.com, sang Ibu, Magdalena Juliana (40), turut membagikan keseharian anak sulung dari enam bersaudara itu.

Dirinya mengisahkan bahwa Afril adalah anak yang bertanggung jawab dan selalu siap membantu di rumah.

Mulai dari membantu berjualan bakso pentol, jagung bakar, hingga sesekali mengojek sepulang sekolah.

Baca juga: 9 Anak Artis Jadi Paskibra hingga Paskibraka, Putra Denny Cagur hingga Putri Rionaldo Stokhorst

Meski sibuk membantu keluarga, Afril tetap menunjukkan prestasi di sekolah. Ia kerap masuk dalam lima besar di kelas dan aktif mengikuti berbagai kegiatan.

Termasuk ekstrakurikuler bahasa Jerman dan hingga latihan karate setiap sore, disaat anak-anak seusianya bermain.

“Setelah sekolah, dia sempatkan istirahat, lalu bantu pekerjaan rumah seperti masak dan bersih-bersih, sebelum latihan karate,” cerita sang ibu.

Bagi Juliana, melihat anaknya berdiri tegak mengibarkan bendera Merah Putih di Istana Negara adalah kebanggaan luar biasa.

(Tribunnewsmaker.com/Talitha)