Breaking News:

Kacab Bank Tewas

Mantan Atlet Kickboxing Jadi 'Pion' Penculikan Kacab Bank BUMN, Ada Oknum Aparat di Balik Layar?

Kasus penculikan dan pembunuhan bos bank BUMN ini ternyata lebih rumit dari yang kita kira. 

Editor: Eri Ariyanto
(DOK. Istimewa)
PENCULIKAN ILHAM PRADIPTA - Sebanyak empat pria berinisial AT, RS, RAH, dan RW, ditangkap Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya karena menculik MIP (37), Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih. Satu dari 4 penculik diketahui mantan atlet Kickboxing. 

Adrianus menjelaskan dalam kasus penculikan dan pembunuhan atas bos bank BUMN di Cempaka Putih, Ilham Pradipta ini, ada 3 kluster pelaku.

"Bahwa yang saya mau jelaskan di sini ada tiga kluster. Kluster yang pertama adalah kluster pengintai. Kluster kedua adalah eras dan kawan-kawan, dan kluster ketiga adalah para eksekutor," ujar Adrianus.

Menurut Adrianus dirinya mengetahui ada tiga klaster pelaku di kasus ini setelah bertemu dengan penyidik di Polda.

"Setelah kami bertemu dengan penyidik di Polda dan bertemu dengan tersangka. Eras menjelaskan kepada kami bahwa pada saat sore hari mereka diperintahkan untuk menjemput paksa seseorang Ilham itu di Lottemart, Jakarta Timur," ujarnya.

Setelah menjemput paksa atau menculik korban, ujar Adrianus, Eras dan kawan-kawan diarahkan membawa korban ke daerah Cawang, Jakarta Timur.

"Diberikan petunjuk. Ada satu mobil Fortuner atau Pajero, jam sekian-sekian untuk korban diserahkan. Nah, pada saat waktu mereka menyerahkan, Eras memang melihat bahwa di dalam mobil Pajero tersebut ada orang, baik di kursi bagian depan, maupun di kursi bagian belakang," kata dia.

Menurutnya, Setelah Eras dan kawan-kawan menyerahkan korban, barulah mereka pulang ke rumah masing-masing.

"Ada yang tinggal di Jakarta Pusat dan beberapa tempat," kata Adrianus.

Namun menurut Adrianus, baru beberapa jam, ada telepon lagi ke Eras untuk menerima upah pekerjaan mereka yang telah menjemput paksa korban.

"Nah, pada saat, waktu mereka pergi lagi untuk menerima upah itu, di situlah mereka mengetahui bahwa korban sudah meninggal dunia," katanya.

Ia mengatakan bahwa di sini sangat jelas, Eras dan kawan-kawan atau empat orang ini bukanlah pelaku pembunuhan.

"Yang melakukan pembunuhan ini adalah kluster yang ketiga itu. Apakah mereka melakukan kekerasan dengan benda tumpul atau dengan benda tajam? Kami belum tahu," imbuhnya.

Bahkan tambah Ardyanus, penyidik Polda Metro Jaya sudah mengakui juga bahwa Eras dan kawan-kawan hanya berperan menjemput paksa korban dan menyerahkannya ke kelompok lain.

Mereka ini kata Ardyanus bukan untuk menghilangkan nyawa orang.

"Tapi dari peristiwa ini saya menganalisa bahwa, bukan cuman menganalisa, tapi saya juga meyakini bahwa ada dalang intelektual yang menyuruh oknum F untuk perintahkan adik-adik kami ini, menjemput paksa korban," bebernya.

Halaman
1234
Tags:
Kickboxingatletkepala cabangbankBUMN
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved