Ahmad Sahroni Dinonaktifkan, Salsa Erwina Kini Sentil PDIP, Minta Deddy Sitorus Dipecat: Menyakiti
Ahmad Sahroni dinonaktifkan dari DPR, Salsa Erwina kini sentil PDIP, minta kadernya, Deddy Sitorus dipecat.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Ahmad Sahroni Dinonaktifkan, Salsa Erwina Kini Sentil PDIP, Minta Deddy Sitorus Dipecat: Menyakiti
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok diaspora viral Salsa Erwina Hutagalung kembali menjadi perbincangan hangat publik setelah ia menyentil tajam PDIP melalui unggahannya di media sosial.
Dalam pernyataannya, Salsa dengan lantang meminta agar PDIP segera mengambil langkah tegas dengan memecat kader partainya yang dinilai telah menyakiti hati rakyat.
Sindiran keras tersebut disampaikan oleh Salsa tak lama setelah ia berhasil menjatuhkan pamor politisi kawakan Ahmad Sahroni.
Nama Salsa sebelumnya memang sudah viral berkat aksinya yang berani menantang Ahmad Sahroni untuk berdebat mengenai gaji dan tunjangan besar yang diterima anggota DPR RI.
Keberanian Salsa muncul lantaran dirinya merasa tersinggung dengan ucapan Ahmad Sahroni yang menyebut masyarakat sebagai “orang tolol sedunia” ketika membicarakan kritik terhadap DPR.
Pernyataan tersebut membuat Salsa geram, sehingga ia berulang kali menantang Sahroni untuk duduk bersama dalam forum debat terbuka.
Namun sayangnya, tantangan tersebut tidak pernah ditanggapi serius oleh Sahroni, yang justru menambah kekecewaan publik.
Alhasil, gara-gara tantangan debat yang tak digubris, nama Ahmad Sahroni justru semakin ramai jadi sorotan di tengah masyarakat.
Baca juga: Diajak Salsa Erwina Debat Soal Tunjangan DPR, Ahmd Sahroni Menolak & Ingin Bertapa: Saya Masih Bego

Tidak hanya Salsa, banyak warga pun turut meluapkan amarah mereka karena merasa dihina dengan ucapan Sahroni yang menyamakan rakyat dengan sosok tolol.
Gelombang kritik dari publik pun kian deras hingga perlahan-lahan menggoyahkan karier politik Ahmad Sahroni.
Akhirnya, perjalanan politik Sahroni menemui titik jatuh ketika ia resmi dinonaktifkan dari jabatannya sebagai anggota DPR RI.
Keputusan penting itu diumumkan secara langsung oleh pihak Partai NasDem pada Minggu, 31 Agustus 2025.
Sebelum kabar pemecatannya keluar, Sahroni sudah lebih dulu menjadi bulan-bulanan masyarakat yang melampiaskan kekesalan mereka.
Bahkan pada Sabtu, 30 Agustus 2025, kediamannya di kawasan Tanjung Priok menjadi sasaran amukan massa dan dijarah tanpa ampun.