Ahmad Sahroni Dinonaktifkan, Salsa Erwina Kini Sentil PDIP, Minta Deddy Sitorus Dipecat: Menyakiti
Ahmad Sahroni dinonaktifkan dari DPR, Salsa Erwina kini sentil PDIP, minta kadernya, Deddy Sitorus dipecat.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Yakni Salsa berharap agar PDIP memecat Deddy Sitorus.
"Kita bisa belajar dari post sebelumnya, klarifikasi sebelumnya yang diberikan partai politik, lumayan tidak tegas dalam kata-kata dengan kata-kata menonaktifkan, itu enggak terlalu transparan, dan enggak jelas apa artinya.
Menonaktifkan di mana, apa fasilitas-fasilitas yang sudah hilang, sampai kapan dinonaktifkan, apakah sama dengan dipecat dan lain-lain?" ungkap Salsa.
"Jadi kita berharap karena kalian sudah merespon paling lama, semoga kalian datang dengan respon yang sangat tegas, pecat sebagai anggota parlemen, pecat sebagai anggota parpol, diharamkan pernah masuk lagi ke partai politik.
Yang tegas, yang jelas, yang transparan, yang tidak normatif yang membuat masyarakat bertanya-tanya lagi apa ini artinya dinonaktifkan," sambungnya.
"@pdiperjuangan yuk bisa yuk, yang tegas lugas jelas dan pastikan semua yang menyakiti hati rakyat di PECAT. Kan instruksi sudah jelas dari Presiden dan Ketua Partai udah mendukung," tulis Salsa.
Sementara itu terkait ucapannya yang enggan menyamakan gaji DPR dengan rakyat jelata, Deddy Sitorus sempat mengurai klarifikasi.
Kata Deddy, video pernyataannya itu telah dipotong oleh buzzer sehingga berkonotasi negatif.
Dalam video tersebut memang terkesan Deddy ogah menyamakan gajinya sebagai anggota DPR dengan rakyat biasa yang ia sebut rakyat jelata.
"Di sana video dipotong pernyataan saya seolah-olah jangan samakan DPR dengan rakyat jelata.
Dia tidak memasukkan video secara utuh. Host saat itu membandingkan gaji anggota DPR dengan pekerja UMR.
Itu kan perbandingan yang tidak setara. Seperti anda membandingkan gaji jenderal dengan prajurit. Itu sesat logika," ungkap Deddy Sitorus seperti dikutip dari Instagram resminya
Kata Deddy, video tersebut sengaja diviralkan oleh buzzer agar dirinya dihujat.
"Sama buzzer ini motong video dibuat seolah-olah hanya pernyataan, jangan samakan DPR dengan rakyat. Oh, jahat banget kalian tapi rendahan sih. (Gara-gara video potingan itu) saya dihajar komentar-komentar buzzer di mana-mana, masya allah," akui Deddy.
Lagipula diungkap Deddy, ia tidak pernah berniat buruk menyebut rakyat sebagai kaum jelata.