Kabupaten Klaten
Bupati Hamenang Tegaskan Gotong-royong Jadi Senjata Utama Percepatan Penurunan Stunting
Bupati menekankan pentingnya pencegahan sejak dini, bahkan sebelum calon ibu menikah.
Editor: Delta Lidina
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNNEWSMAKER.COM, KLATEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar kegiatan Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) konvergensi percepatan pencegahan dan penurunan stunting tahun 2025.
Kegiatan berlangsung di Pendopo Pemkab Klaten, Kamis (28/8/2025), dihadiri langsung Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo dan Wakil Bupati Benny Indra Ardhianto selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Kepala DissosP3APPKB Klaten Puspo Enggar Hastuti, menyampaikan kegiatan ini digelar untuk memastikan intervensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting (PPPS) dilakukan sesuai indikator layanan.
“Tujuan kegiatan pada hari ini untuk memastikan intervensi PPPS dilakukan terhadap kelompok sasaran sesuai indikator layanan,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan juga diarahkan agar target penurunan stunting masuk dalam dokumen perencanaan daerah, mulai RJC RKPD, Renstra PD, Renja PD hingga APBD.
Puspo menegaskan, seluruh OPD, kecamatan, Puskesmas hingga PLKB diminta melaksanakan program PPPS secara terkonvergensi dengan mengacu pada juknis yang berlaku.

“Kami juga memastikan seluruh indikator terinput dalam analisis situasi di web Aksi Si Bangga,” lanjutnya.
Adapun dasar pelaksanaan kegiatan ini, kata Puspo, mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penanggulangan stunting, UU Nomor 59 Tahun 2024 tentang RPJPN 2025-2045, hingga surat edaran Kemendagri tertanggal 17 Maret 2025.
Kegiatan menghadirkan sekitar 250 peserta, terdiri dari tim penggerak PKK, Dharma Wanita, OPD, Puskesmas, pemerintah desa, akademisi, organisasi profesi hingga tokoh masyarakat.
“Alhamdulillah kegiatan ini dihadiri langsung Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati. Semoga bisa menjadi semangat bersama agar angka stunting di Kabupaten Klaten terus menurun,” pungkasnya.
Baca juga: Pemkab Klaten Raih Penais Award 2025, Bupati Hamenang: Terima Kasih untuk Penyuluh Agama
Dalam arahannya, Bupati Klaten Hamenang mengungkapkan, terdapat 21 OPD yang memiliki program terkait penanganan stunting. Namun, menurutnya, upaya tersebut tidak akan maksimal jika dikerjakan sendiri-sendiri.
“Ini kalau berjalan sendiri-sendiri, tidak akan ketemu, angka stunting kita tentu tidak bisa turun dengan baik. Harus kemudian 21 OPD ini duduk bareng dengan stakeholder,” jelasnya.
Bupati menekankan pentingnya pencegahan sejak dini, bahkan sebelum calon ibu menikah.
“Artinya gizinya si ibu ini juga sudah harus dipikirkan, kemudian ketika menikah dijaga, pas hamil dijaga sampai dengan kelahiran bayinya otomatis harus dijaga,” tambahnya.
Ia mengajak agar mulai hari ini terjalin kolaborasi dan kerja sama yang lebih erat.
“Ibarat sebuah lidi, kalau cuma satu lidi ya enggak kuat. Tapi ketika lidi itu banyak jadi satu diikat menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa,” kata Bupati. (*)
Sumber: Tribun Solo
Disdik Klaten Tegaskan Penguatan Pendidikan Karakter, Larang Siswa Ikut Demonstrasi |
![]() |
---|
Wayang Kulit Tutup Hari Jadi ke-221 Klaten, Bupati Hamenang Ajak Jaga Suasana Klaten Aman dan Nyaman |
![]() |
---|
Pagelaran Wayang Kulit Ismoyo Bangun Praja, Simbol Pelestarian Budaya dan Kerukunan Warga Klaten |
![]() |
---|
Rumah di Kalikebo Klaten Kembali Dilalap Api Setelah 5 Bulan, Bupati Hamenang Pastikan Bantuan |
![]() |
---|
BNN Jateng Libatkan PKK Klaten untuk Cegah Narkoba dari Lingkup Keluarga |
![]() |
---|