Siswa SMP di Kupang Tewas Gantung Diri & Tulis Surat, Ingin Balas Dendam pada Ayahnya yang Keji!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah YSS (14), pelajar salah satu SMP di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tewas gantung diri, saat dievakuasi aparat kepolisian setempat (kanan).

"Surat itu ditemukan di rumah korban," kata Kompol I Ketut Saba.

Diketahui, Yohan merupakan putra bungsu dari empat bersaudara.

Ibu korban sudah meninggal sejak 2012 lalu.

Diketahui ibu korban juga meninggal akibat dianiaya oleh sang ayah hingga meregang nyawa.

Jasad sang ibu kemudian dicor di belakang rumah oleh sang ayah, Antonius Sinaga.

"Rumah yang dijadikan tempat bunuh diri merupakan TKP dimana ibu korban dibunuh," kata I Ketut Saba.

Antonius Sinaga akhirnya mendekam di penjara akibat perbuatannya.

Sementara korban serta saudaranya tinggal bersama paman korban, Nahor Leltakaeb (60) di Jln Hibrida Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Kompol I Ketut Saba menuturkan, keluarga korban menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan akan mengurus pemakaman Yohan.

Kembali membahas soal surat yang ditinggalkan korban.

Keluarga dan para guru korban membenarkan, bahwa tulisan tangan di surat wasiat tersebut merupakan tulisan tangan korban.

"Kami sudah cocokan dengan tulisannya dia (korban) di sekolah," kata seorang guru kelas korban, Eti Wabang.

Surat wasiat Yohan, siswa SMPN 9 Kota Kupang yang meninggal gantung diri (Tangkapan Layar Pos-Kupang.com)

Berikut petikan surat wasiat korban yang ditulis sebelum bunuh diri.

"Untuk semua yang benci Yohan.

Terima kasih untuk bapabesa (paman) dan mambesa (bibi) untuk semua pengorbanan yang telah dilakukan untuk Yohan, Yohan minta maaf, Yohan jalan tanpa pamit...

Halaman
123