Masih kata Faisal Basri, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto juga tidak layak dipertahankan Jokowi di Kabinet Kerja jilid 2.
Faisal tak menampik, Airlangga Hartarto memiliki seorang ayah, Hartarto Sastrosoenarto yang dulu dikenal sebagai Menteri Perindustrian yang sukses.
"Hebat. Saya respek, bapaknya hebat. Saya juga hormat kepada Pak Airlangga, tapi barangkali dia tidak cocok di perindustrian," ujar Faisal.
Menurut ekonom senior ini, Airlangga gagal mengangkat dunia industri.
"Pertumbuhan industri tahun ini, semester I sudah di bawah 4 persen. Di bawah pertumbuhan PDB. Share industri sudah di bawah 20 persen."
"Kemudian jargonnya cuma Making Indonesia Revolusi Industri 4.0. Itu nggak jelas, itu bukan konsep industri."
"Strategi industrialisasi yang dibutuhkan bukan makeup," kata dua.
Faisal Basri juga sempat menyinggung soal mobil Esemka yang disebutnya sebagai prakarya pelajar STM.
"Bukan industri mobil karena tidak ada di dunia industri otomotif seperti itu. Dia nggak punya apa-apa, dia cuma punya bengkel, hanggar yang sebagian besar diimpor dari China."
"Itu usaha perakitan, bukan industri mobil. Itu yang jadi jagonya," kata dia.
5. Andi Amran Sulaiman
Menurut Faisal, Amran Sulaiman layak diganti karena defisit pangan yang terjadi di Indonesia meningkat.
"Kebetulan saya baru ada acara dengan pembicara dari (Kementerian) Pertanian. Dia kerap melakukan misleading. Wah, kita udah ekspor. Padahal ekspornya 10 ton," ujar Faisal.
6. Luhut Binsar Pandjaitan
Nama menteri terakhir yang disebut Faisal wajib diganti adalah Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.
Padahal, Luhut merupakan orang dekat sekaligus tangan kanan Presiden Jokowi.
"Etika kurang, tapi bukan salah dia, salah yang memberikan otoritas ya."
Menurut Faisal, Luhut diberikan keleluasaan untuk mengurus mobil listrik, baterai, duta investasi ke mana-mana, hingga kemudian mengambil alih.
"Namanya Menko, mengoordinasikan kementerian-kementerian di bawahnya agar tidak tumpang tindih atau serasi. Kalau dia mengambil alih tugas menteri," kata Faisal.
"Ya misalnya Pelabuhan Kuala Tanjung tidak laku, dibikinlah konsep agropolitan, tapi datangnya dari sana bukan dari Kementerian Pertanian," beber Faisal. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribunnews dengan judul 6 Menteri yang Tidak Layak Dipertahankan di Kabinet Jokowi 2 Versi Faisal Basri, Siapa Saja?