Para driver ojek online atau ojol bahkan sampai berencana akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran sebagai penolakan atas penunjukan Nadiem Makarim sebagai menteri.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono.
Diungkapkan Igun, demo nantinya akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
"Jadi untuk rencana unjuk rasa kami sedang komunikasi dengan seluruh ketua Garda di Indonesia.
Hari ini baru bisa ditentukan kapan (unjuk rasa). Itu pun kalau semua sudah komunikasi karena kan rencana serentak di seluruh Indonesia," kata Igun, dikutip dari Kompas.com.
Diungkapkan Igun, akan ada beberapa wilayah yang menjadi titik lokasi demo para driver ojol, antara lain Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan beberapa tempat di pulau Jawa termasuk di Jakarta.
Lantas apa yang menjadi alasan para driver ojol menolak Nadiem Makarim menjadi menteri?
Dilansir TribunNewsmaker dari Kompas.com, berikut 4 alasan para driver ojol menolak Nadiem Makarim jadi menteri :
1. Belum BIsa Mensejahterakan Para Driver
Sebagai bos Gojek, Nadiem Makarim dinilai belum berhasil dalam menyejahterakan pegawainya.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono.
"Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, hampir semua kantor Gojek didemo oleh para mitra driver karena belum bisa menyejahterakan mitra driver," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
2. Khawatir akan Membuat Peraturan yang Menomorduakan Para Pekerja
Masih dikatakan Igun, ia khawatir jika Nadiem jadi menteri, justru akan banyak membuat peraturan yang cenderung menguntungkan perusahaan namun menomorduakan para pekerja atau buruh.
Dikatakan Igun, hal itu sangat memungkinkan, lantaran Nadiem sudah menerapkan hal tersebut selama menangani Gojek.