TRIBUNNEWSMAKER.COM - Video yang beredar terkait pengakuan massa dibayar untuk menjadi peserta aksi demo menuntut Anies Baswedan lengser menjadi sorotan.
Aksi tersebut juga menyeret nama Dewi Tanjung lantaran ikut dalam aksi demo bersama massa di Jakarta.
Dewi Tanjung bersama massa yang menggelar demo di patung kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Selasa 14 Januari 2020 lalu.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, M Taufik, menyebut bahwa dalam video yang beredar, pihak yang mengaku sebagai massa demo mengatakan ia dibayar Rp 100 ribu.
Menanggapi tudingan tersebut, Dewi Tanjung pun membantahnya.
Dewi Tanjung membantah pihaknya membayar massa demi demo lantaran tak memiliki dana.
Tak terima dengan tudingan tersebut, Dewi Tanjung pun menyindir balik kubu yang bertentangan dengannya tersebut.
Dewi Tanjung menyindir bahwa kubu yang bertentangan dengannya inilah yang kerap melakukan demo dengan massa bayaran.
Terkait tudingan yang dilayangkan padanya, Dewi Tanjung pun memberikan tanggapan.
Dewi Tanjung juga menegaskan bahwa dirinya tak memiliki dana sehingga massa demo hanya mendapat air mineral gelas.
Dilansir Tribunnews.com, sindiran ini disampaikan Dewi Tanjung dalam telewicara KOMPAS PETANG unggahan YouTube KOMPASTV, Rabu (15/1/2020).
"Jangan hanya bisa memfitnah, karena mungkin dari kubu sebelah ini suka membayar, jadi jangan samakan kami membayar, kami tidak punya dana," tegas Dewi Tanjung.
• Abu Janda & Dewi Tanjung Desak Anies Baswedan Mundur, Sekda: Seharusnya Gugat Gubernur Jawa Barat
• Saat Dewi Tanjung Minta Anies Baswedan Mundur, Begini Reaksinya Disebut Norak oleh Fahira Idris
• Motif Dendam Pribadi, Dewi Tanjung Sebut Penyerang Novel Baswedan Masih Punya Nurani, Ini Sebabnya
Muhammad Hamim sebagai pendukung Anies Baswedan pun membela diri dan menjelaskan aksi para pendukung sang gubernur juga bukan massa bayaran.
Aksi pendukung Anies Baswedan memang digelar berbarengan dengan aksi sebagian korban banjir penggugat Anies, yakni Selasa (14/1/2020).
"Jadi yang pertama, massa kemarin itu murni relawan Pak Anies, Mbak Dewi. Jadi enggak ada yang dibayar, kalau kita juga datang ke situ ikhlas sendiri," aku Hamim.