Mendapat laporan dari warga, Andre Rosiade pun menindaklanjuti dengan melaporkan ke Polda Sumbar.
"Setelah tim Polda Sumbar datang, kemudian diperlihatkan aplikasi online itu ke polisi. Polisi tentu ingin bukti dan warga tersebut bersedia untuk membuktikannya," kata Andre Rosiade, seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari Kompas.com.
2. PSK dijebak oleh warga
Andre Rosiade mengatakan bahwa warga lah yang sengaja memesan PSK tersebut melalui aplikasi.
Untuk melancarkan proses pemesanan, mereka juga mem-booking kamar hotel.
Andre Rosiade mengatakan bahwa ajudannya yang bernama Bimo lah yang memesankan kamar hotel.
"Kebetulan ajudan saya yang bernama Bimo sudah memesan kamar dan bersedia untuk membantu meminjamkan kamarnya," jelas Andre Rosiade.
Setelah PSK masuk ke kamar hotel yang sudah dipesan, dilakukanlah penggerebekan oleh polisi bersama Andre Rosiade dan sejumlah wartawan.
Andre Rosiade juga membantah kabar dirinya melakukan penjebakan terhadap PSK tersebut.
"Jadi tidak benar saya melakukan penjebakan kepada PSK itu. Yang memesan adalah warga yang melaporkan adanya prostitusi online, kemudian polisi perlu bukti dan akhirnya warga itu memesan dan kemudian digerebek," jelas Andre Rosiade.
Andre Rosiade menegaskan bahwa penggerebekan tersebut murni untuk membuktikan adanya praktek prostitusi online di Padang.
3. PSK belum 'dipakai'
Berdasarkan penuturan Andre Rosiade, PSK tersebut belum 'dipakai'.
Andre Rosiade mengatakan kalau belum terjadi hubungan badan antara PSK dengan warga yang menjebaknya.
"BB-nya belum dipakai, jadi warga dan PSK itu belum berhubungan. Ini murni hanya untuk membuktikan saja," jelas Andre Rosiade.