Namun, ada juga dugaan bahwa Akseyna dibunuh sebelum diceburkan ke dalam danau.
Surat wasiat yang dipertanyakan
Polisi pun mendapat surat wasiat milik Akseyna di tempat kosnya di kawasan Depok, Jawa Barat. Surat wasiat tersebut bertuliskan permintaan terakhir Akseyna agar orang dekatnya tidak mencari dirinya untuk beberapa waktu.
Namun, ketika polisi memeriksa surat tersebut di Puslabfor, terdapat beberapa kejanggalan.
Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang kala itu dijabat Komisaris Besar Krisna Murti mengatakan, ada indikasi bahwa tulisan dalam surat wasiat Akseyna tidak identik dengan tulisannya.
Maka dari itu, ada kemungkinan bahwa surat tersebut sengaja dibuat sebagai alibi si pelaku.
Menurut Krishna, apabila bunuh diri, Akseyna bisa saja melepaskan diri dengan membuang batunya.
Maka dari itu, kemungkinan yang lebih besar adalah Akseyna dibunuh.
Ia juga menduga bahwa Akseyna dimasukkan ke danau dalam kondisi tak sadarkan diri atau sudah meninggal
Ada luka lebam di sekujur tubuh
Lagi-lagi polisi mendapati bukti baru.
Setelah penemuan surat wasiat yang memperjelas jika Akseyna tewas dibunuh, polisi akhirnya menemukan luka tidak wajar di sekujur tubuhnya.
Krisna Murti kala itu mengatakan, luka yang ditemukan di wajah Akseyna merupakan luka fisik.
eharusnya luka itu tidak ada bila Akseyna melakukan bunuh diri.
"Ada luka fisik di wajah yang bersangkutan, luka fisik. Kalau dia bunuh diri harusnya mulus," kata Krisna di Mapolda Metro Jaya, Jumat (29/5/2015).