5 FAKTA Rekomendasi Formula E, Anies Baswedan Dituding Lakukan Kebohongan Publik, Tak Mau Komentar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

“Nanti pak Kadis Kebudayaan DKI (Iwan Henry Wardhana) yang menjelaskan. Thank You (terima kasih),” kata Anies di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Jumat (14/2/2020) petang.

Usai menjawab pertanyaan, Anies lalu memberikan isyarat tutup mulut kepada wartawan.

Dengan pengawalan dari pengamanan dalam (pamdal) DKI Jakarta, Anies bergegas masuk ke dalam ruang kerjanya.

5. Salah Ketik dan Sudah Capek

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengakui adanya kesalahan penulisan naskah surat yang diteken Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kementerian Sekretariat Negara soal sirkuit Formula E di Monumen Nasional (Monas) pada Selasa (11/2/2020).

Naskah yang seharusnya tertulis surat rekomendasi dari Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI, justru menjadi Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI.

“Tanya kepada Pak Mawardi (Kepala Biro Kepala Daerah DKI Jakarta), harusnya kalau ada kekeliruan naskah atau salah input yang mengetik, yah diperbaiki saja,” ujar Saefullah di Balai Kota DKI pada Jumat (14/2/2020).

Dalam kesempatan itu Saefullah membantah adanya manipulasi dokumen seperti yang diungkapkan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di Kemensetneg pada Kamis (13/2/2020) lalu.

Sebagai manusia, petugas juga dapat memiliki kesalahan dalam menjalankan pekerjaannya.

“Kagak ada (manipulasi) karena kesalahan itu kan siapa saja bisa salah.

Yah salam hangat saja buat Pak Ketua DPRD (Prasetio Edi),” katanya.

“Kasihan juga kepada pak Gubernur, capek,” tambah Saefullah. (TribunNewsmaker/*)


Sebagian atikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Lima Fakta Rekomendasi Formula E, Anies Baswedan Lakukan Pembohongan Publik Atau Cuma Salah Ketik?