Singgung Soal Formula E di Monas, Megawati Tak Mau Dirinya Dibentur-benturkan dengan Anies Baswedan

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Megawati Soekarnoputri

Meski demikian, Megawati Soekarnoputri meminta publik tidak membentur-benturkan dirinya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Permintaan tersebut menyusul kritik Megawati terhadap penyelenggaraan Formula E oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Garis bawahi jangan pula saya dibentur-benturkan sama Pak Anies," ujar Megawati saat berpidato di acara pengumuman calon kepala daerah di Kantor DPP PDI-P, kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Megawati meluruskan, dirinya hanya berpegang pada aturan perundangan yang ada bahwa Monumen Nasional ( Monas), tempat Formula E digelar, merupakan kawasan cagar budaya yang semestinya dilindungi.

"Saya hanya ngomong, Monas itu sudah pasti peraturannya merupakan cagar budaya. Apa artinya? Tidak boleh dipergunakan untuk apapun juga," lanjut Megawati.

Dalam kesempatan itu, Megawati menekankan kepada para kadernya untuk tak bertindak di luar ketentuan yang diatur dalam peraturan perundangan.

"Peraturan itu ya peraturan. Nah, kalian itu juga mesti tahu jangan sampai melanggar peraturan," kata Megawati.

Diketahui, Formula E 2020 Jakarta akan digelar pada 6 Juni mendatang.

Balap mobil listrik tersebut rencananya akan digelar 5 episode selama 5 tahun, dengan total anggaran untuk tahun Rp 1,16 triliun dari kas Pemprov DKI Jakarta. (TribunNewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Megawati: Jangan Saya Dibentur-benturkan Sama Pak Anies".

Megawati: Kalau Anaknya Tak Bisa Jangan Dipaksa Maju di 2024, Jengkel Saya

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan akan terjadi regenerasi pada pemilihan umum 2024.

Diutarakan Megawati saat memberikan sambutan dihadapan calon kepala daerah yang diusung PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020). Megawati berpandangan akan ada perubahan dalam perpolitikan Indonesia.

"Satu, 2024 akan terjadi regenerasi. Benar, kita kita ini sudah fading away. Yang musti maju itu yang didorong itu anak anak muda," ujar Megawati.

Namun, menurut Megawati, anak-anak muda yang tidak memiliki potensi untuk memimpin bangsa kedepan sebaiknya tidak dipaksakan untuk maju pada pemilihan. Megawati merasa jengkel dengan hal itu.

"Tapi berhentilah, kalau kalian punya anak, anaknya itu enggak bisa jangan dipaksa-paksa. Jengkel loh saya. Lah iya loh, ngapain sih kayak tidak ada orang. Kader itu ya anak kalian juga loh. Gimana yo," tutur Megawati.

Politik 'turun-menurun' kerap terjadi di Indonesia. Jika tidak anak yang melanjutkan 'dinasti' politik, bisa saja ucap Megawati, keluarga yang lainnya maju kembali di pemilihan.

Halaman
1234