Hal tersebut membuat Mohamed Sinclair selaku ayahnada Ashraf Sinclair merasa terharu.
"Saya, dan tetap, benar-benar tersentuh oleh apa yang dikatakan orang-orang, sering kali sama sekali tidak dikenal, kepada saya tentang bagaimana Ashraf telah memengaruhi kehidupan mereka dengan berbagai cara.
Satu orang meluangkan waktu untuk menulis surat yang indah dan menyentuh kepada saya melalui email; dia tidak mengenal Ashraf atau Bunga, tetapi dia mengenali rasa sakit seorang ayah yang kehilangan putranya dan dia meluangkan waktu untuk menjangkau saya. Terima kasih Pak.
Saya sangat tersentuh dengan gerakannya, dan gerak-gerik banyak orang lain. Saya mencoba menjawab semua pesan belasungkawa yang membanjiri, baik sebagai bentuk terapi dan untuk menjaga diri saya sibuk, terutama dalam beberapa hari pertama," tulis Mohamed Sinclair.
Diungkapkan lagi oleh Mohamed Sinclair, dirinya mati rasa, begitu sedih dan kehilangan dtinggal Ashraf Sinclair selama-lamanya.
"Mati rasa, sampai gelombang rasa sakit, kehilangan dan kesedihan datang menyapu saya; kadang-kadang cukup kecil, dan aku bisa mengedipkan air mata.
Di waktu lain membiarkanku menangis tersedu-sedu. Kemudian, secepat itu datang, itu mereda dan meninggalkan saya dan ketenangan mulai terjadi - agak basah dalam banyak kasus, tetapi lebih tenang," aku Mohamed Sinclair.
Namu kesedihan itu sempat direnungi oleh Mohamed Sinclair.
Ayah kandungnya saja bersedih, lantas bagaimana dengan BCL dan Noah Simclair sebagai istri dan anak Ashraf Sinclair? Tnetu mereka jauh lebih bersedih.
Akan tetapi, justri BCL dan Noah Sinclair diakui Mohamed Sinclair jutsru kuat menghadapi cobaan ini
"Jika seperti itu bagi saya, lalu bagaimana mungkin dengan Bunga, wanita yang luar biasa dan kuat seperti dia, dan Noah yang berusia 9 tahun?" ungkap Mohamed Sinclair.
• Ramalan Zodiak di Bulan Maret 2020: 4 Zodiak Beruntung dapat Rezeki Nomplok Bulan Ini, Aries Waspada
Menurut mertua BCL. salah satu hal yang paling menyakitkan adalah dirinya ini tidak berdaya untuk memutar balik waktu kebersamaannya dengan Ashraf Sinclair.
Bahkan jika waktu diputar kemabli, sang ayah mengaku ingin menawarkan diri sebagai pengganti Ahsraf Sinclair yang sudah meninggal dunia.
"Salah satu hal yang paling menyakitkan bukanlah perasaan 'mengapa', tetapi ketidakberdayaan: tidak berdaya untuk meringankan kepedihan orang lain, tidak berdaya karena tidak mampu memutar balik waktu, bahkan untuk dapat menawarkan diri sebagai imbalan bagi hidupnya, seperti yang dilakukan orang tua mana pun, tanpa berpikir dan dengan detak jantung.
Ashraf tersayang, Anda tiba-tiba pergi begitu saja dari kehidupan kami, dan kami, sebagai teman dan keluarga, berjuang untuk memahami hal itu," tulis Mohamed Sinclair