Mendengar hal ini, Karni Ilyas mengaku maklum jika masyarakat sana panik luar biasa.
Ia pun membandingkan dengan reaksi warga Indonesia yang sudah panik setelah mendengar ada dua orang positif virus corona.
"Kalau itu kan gara-gara ditutup kalau kita kan baru diumumkan dua orang," kata Karni Ilyas.
"Ya itu perbedaannya di situ," ucap Doddy membenarkan.
Menurut Donny, Wuhan ditutup karena virus corona telah menjangkit 800 orang dan menyebabkan 25 korban meninggal dunia.
• 247 Orang Dipantau Terkait Corona di Indonesia, Jubir: Hingga Hari Ini, Pasien Positif Tetap 2 Orang
• VIRAL Kabar Guru Sekolah di Jakarta Selatan Terindikasi Virus Corona, Dinas Pendidikan Angkat Bicara
• Sosok Firni, Alumni Natuna & Ngaku Sekomplek dengan Pasien Corona di Depok, Akui Kaget dan Takut
"Kepanikan itu muncul ketika kota dinyatakan akan ditutup."
"Waktu itu jumlah meninggal kalau saya tidak salah mungkin bisa dicrosscheck lagi itu 25 orang dan terinfeksi itu lebih dari 800 pada saat itu maka diputuskan kota itu ditutup," jelas Doddy.
Karni Ilyas lagi-lagi mewajarkan jika masyarakat Wuhan panik pada waktu itu.
Mengingat sudah ada ratusan orang yang menjadi korban.
"Ya wajar kalau panik mah, tapi kita dua orang yang dikatakan positif dan juga masih dirawat kepanikan itu sudah terjadi kan, sudah luar biasa," ujar Karni Ilyas.
Ia kemudian heran dengan kepanikan orang Indonesia yang luar biasa.
"Karena itu agak mengagetkan reaksi dari masyarakat, apa kita yang kurang sosialisasi dibanding di Wuhan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua orang di Indonesia positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
Dua orang WNI itu tinggal di Depok, Jawa Barat.