Ia mengatakan, di rumahnya, korban diperlakukan istimewa.
Hari kedua menginap, korban diajak ke Malang.
"Saya ajak ke Malang, jalan - jalan."
"Saya bonceng sama sepeda saya."
"Di sana saya makan - makan sama dia, terus pulang," kata M.
• Seorang Dokter Jadi PDP Covid-19 Pertama di Sumut Meninggal di RS Adam Malik, Sempat ke Luar Negeri
• Tips Jaga Kesehatan saat Social Distancing, Perhatikan Asupan Nutrisi Penting Ini untuk Imun Tubuh
• Dijebak Asistennya Sendiri Soal Pil Happy Five, Ririn Ekawati Harus Lebih Hati-hati Memilih Teman
Pada hari ketiga korban diajak berbelanja di pasar.
"Setelah saya ajak ke Pasar, saya yang melepaskan dia."
"Saya suruh dia pulang ke rumah dan jangan bilang ke siapa - siapa," tandasnya.
Versi kepolisian, tersangka sempat mengancam korban.
Namun, versi tersangka, tidak ada pengancaman.
Bahkan pelaku menyebut apa yang dilakukan suka sama suka.
"Saya tidak mengancam dia, saya hanya bilang jangan bilang siapa-siapa," ujar dia.
M membantah bahwa kartu yang diamankan polisi dari rumahnya adalah kartu lintrik atau kartu untuk menghipnotis orang.
"Itu kartu untuk main saja."
"Saya belinya di toko, saya tidak beli di dukun atau di siapa," pungkas dia.
• 5 Persiapan Social Distancing agar Tidak Stres, Tetap Sehat di Tengah Intaian Pandemi Corona
• Seorang Dokter Jadi PDP Covid-19 Pertama di Sumut Meninggal di RS Adam Malik, Sempat ke Luar Negeri
• Rayakan Ultah Anang Ramai-ramai, Ashanty Minta Orang-orang yang Datang Lakukan Ini demi Cegah Corona