"Itu tidak lockdown, kalau iya maka masyarakat tidak boleh keluar rumah."
"Lha ini masih boleh kok," imbuhnya.
Sebelumnya, masyarakat Jawa Tengah digegerkan dengan keputusan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono yang menetapkan status daerahnya menjadi local lockdown.
Keputusan itu diambil usai adanya pasien yang positif corona di daerah tersebut.
Sebelum local lockdown diterapkan, beberapa akses masuk ke kota ditutup menggunakan water barrier.
Namun, untuk jalan provinsi dan jalan nasional, Dedy memastikan akan tetap dibuka.
• 3 Figur Publik Dunia yang Remehkan Virus Corona, Sebut Virus Beer Hingga Lebih Suka Bebas
• Banyak yang Kehilangan Nafkah karena Corona, Untung Jokowi Merilis 3 Kebijakan Ringankan Rakyat Ini
• Sempat Ngeyel Remehkan Virus Corona & Ogah Karantina, Bintang Marvel Evangeline Lilly Minta Maaf
Tak hanya menutup akses masuk dalam kota, Pemerintah Kota Tegal juga menutup akses menuju alun-alun dan tempat keramaian lainnya yang ada di seluruh kota.
Bahkan, lampu jalan protokol akan dipadamkan jika ada massa yang berkumpul. (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ganjar: Kota Tegal Tidak Lockdown, Hanya Isolasi Terbatas".
UPDATE 27 Maret: Kasus Positif Covid-19 1.046
Sementara itu, angka pasien yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Tanah Air semakin bertambah.
Hingga Jumat, (27/3/2020) pemerintah menyatakan ada 1.046 pasien positif Covid-19 di Indonesia.
"Ada 153 kasus baru. Ini memperlihatkan ada penularan penyakit ini di masyarakat kita," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jumat sore.
Sementara itu, pasien meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 dilaporkan menjadi 87 orang dan pasien sembuh total berjumlah 46 orang.
Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, saat ini kasus di DKI Jakarta masih mendominasi, dengan penambahan 83 kasus baru Covid-19.