Breaking News:

Virus Corona

Curhat Suster yang Rawat Pasien Corona, 2 Bulan Tak Bertemu Anak & Suami, Menangis Tahan Rindu

Perawat di RSPI Sulianti Saroso ini ceritakan perjuangannya rawat pasien virus corona. Tahan rindu 2 bulan tak bertemu anak dan suami.

Editor: ninda iswara
Instagram @anna_maulidasoetjipto, dony_d.prasetyo
Tenaga medis pakai pita hitam sebagai aksi solidaritas peristiwa jenazah perawat corona ditolak 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Curhatan kembali diluapkan oleh seorang tenaga medis yang merawat pasien virus corona.

Kisah ini datang dari seorang perawat di RSPI Sulianti Saroso yang bernama Kristina.

Sebagai pahlawan garda terdepan, Kristina harus rela tak bertemu keluarga.

Ia banyak menghabiskan waktu di rumah sakit untuk merawat para pasien Covid-19.

Seperti yang diketahui, jumlah pasien positif corona di Indonesia terus bertambah.

Dari update terakhir pada Sabtu 17 April 2020 sore kemarin, total ada 6248 pasien positif Covid-19.

Datangi & Rawat Pasien Corona Tanpa APD, Perawat di India Menangis Hanya Dibayar Rp 6.000 per Hari

Video Tangis KSAD Jenderal Andika Perkasa & Istri Dengar Curhat Perawat Corona: Saya Ingin Memeluk

Ilustrasi pasien positif virus corona dalam perawatan
Ilustrasi pasien positif virus corona dalam perawatan (Kolase Tribunstyle.com)

Dari 6248 kasus, 535 orang meninggal dunia.

Sedangkan 631 orang telah dinyatakan sembuh.

Para tenaga medis yang terdiri dari dokter hingga perawat pun bekerja ekstra keras di tengah banyaknya pasien Covid-19 yang terus bertambah ini.

Termasuk kisah dari perawat bernama Kristina yang sudah dua bulan tak bertemu keluarganya ini.

Peristiwa mengharukan itu terjadi saat Kristina hadir sebagai narasumber di acara Di Balik Wabah Corona, TV One, pada Kamis (16/4/2020).

Mulanya Kristina menerangkan ia yang bertugas di IGD berhadapan langsung dengan pasien yang terinfeksi virus corona.

"Untuk saat ini RSPI Sulianti Saroso memang sebagai pusat rujukan pasien Covid-19," ucap Kristina dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Talks Show TV One, pada Jumat (17/4/2020).

"Iya betul (berhadapan langsung)," imbuhnya.

Kristina menjelaskan setelah wabah virus corona semakin memburuk di Indonesia, dalam sehari dia bisa merawat sembilan sampai sepuluh pasien.

Padahal jumlah pasien di IGD idealnya sebanyak lima pasien.

Curhat Suami Perawat Corona yang Jenazahnya Ditolak Warga, Ungkap Pengabdian Istri, Sakit Pun Kerja

Jenazah Perawat Positif Corona Ditolak Warga, Suami Curhat Pilu, Ungkap Kronologi: 3 Kali Dihentikan

Halaman
123
Tags:
virus coronaCovid-19perawatRSPI Sulianti Saroso
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved