TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 meninggal dunia.
Pasien yang meninggal dunia ini dinyatakan positif terpapar virus corona.
Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Ibu berusia 26 tahun ini juga diketahui baru saja melahirkan bayi kembarnya di rumah sakit.
Sang ibu melahirkan bayi kembar berjenis kelamin laki-laki di RSUD Sayang Cianjur pada 31 Maret 2020 lalu.
Ibu tersebut bahkan dinyatakan sembuh tiga hari kemudian.
• Bak Mimpi Buruk! Tertular Corona, Kulit 2 Dokter Ini Berubah Menghitam, Ternyata Ini Penyebabnya
• Guru SD di Papua Positif Corona, Sempat Mengajar Saat Alami Gejala, Kontak dengan Puluhan Siswa
Ia juga telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Namun sayang, kondisi sang ibu justru menurun setelah pualng dari rumah sakit.
Ia juga mengalami gejala sesak napas pada 6 April 2020.
Pasien pun memutuskan untuk berobat ke Puskesmas setempat.
Saat itu, ibu tersebut menjalani rapid test Covid-19.
Hasilnya reaktif hingga akhinya harus dirujuk ke rumah sakit.
Hal itu disampaikan langsung Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjur Yusman Faisal.
"Pemeriksaan rapid test menunjukkan reaktif sehingga langsung dirujuk ke rumah sakit.
Karena ruang isolasi di RSUD Sayang penuh, pasien lantas dirujuk ke RS Cimacan," kataya seperti dikutip dari Kompas.com.
• Dites 10 Kali, Hasil Swab PDP Corona di Bali Berubah-ubah Positif Negatif: Cukup Membingungkan
• Wajah Cantiknya Sering Wara-wiri di TV, Artis Ini Sekarang Berjuang Jadi Garda Terdepan Lawan Corona
Setelahnya, kondisi kesehatan pasien terus menurun hingga pada 7 April ibu tersebut dinyatakan meninggal dunia.
"Sebelumnya, tim medis telah mengambil sampel dahaknya untuk dikirim ke Labkesda untuk diperiksa.
Hasilnya baru keluar pada 17 April kemarin, dan ternyata positif Covid-19," kata Yusman.
Yusman melanjutkan bahwa ibu rumah tangga asal Kecamatan Cijati itu telah dikebumikan sesuai protokol yang berlaku.
"Jenazahnya telah dimakamkan di kampung halamannya dengan protokol jenazah infeksius," kata Yusman, Senin (20/4/2020).
Sementara itu satu bayi ibu tersebut meninggal dunia.
Satu bayinya meninggal dunia sehari setelah ibunya menghembuskan nafas terakhirnya.
Sedangkan bayi satunya kini menjalani perawatan di RSHS Bandung sebagai PDP.
"Satu dari bayinya meninggal dunia, dan satunya lagi telah dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung sebagai PDP (Pasien dalam Pengawasan),"terangnya.
Kasus pertama di Cianjur
Ibu rumah tangga tersebut ternyata menjadi pasien pertama yang terinfeksi virus corona.
Kini, wilayah Kabupaten Cianjur pun tak lagi berstatus zona hijau.
Ibu berinisial MM ini meninggal dunia pada 7 April 2020 setelah sempat dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Cimacan.
"Ini merupakan kasus pertama atau kasus 01 positif corona di Cianjur.
• IDI Jawab Pesan Viral ATM Tempat Tertinggi Penularan Corona, Perhatikan 15 Langkah Aman Pakai ATM
• Setelah Corona dan Covid, Bayi di India Diberi Nama Sanitiser karena Lahir Saat Pandemi
Dengan demikian, kita tak lagi berstatus zona hijau, namun kuning," kata Yusman dalam siaran pers via aplikasi perpesanan, Minggu (19/4/2020).
Yusman mengatakan bahwa MM tidak memiliki riwayat bepergian ke zona merah.
"Ada enam orang yang kontak dengan MM, dan saat ini sedang diisolasi mandiri," ucapnya. (Tribunnewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kronologi Ibu Positif Corona Meninggal, Keluhkan Ini Usai Lahirkan Bayi Kembar, Satu Bayinya Wafat
dan di Tribunnews.com Ibu Positif Corona Meninggal Dunia Setelah Lahirkan Bayi Kembar, Mengeluh Sesak, Satu Anaknya Wafat