NF Korban Pelecehan Seksual Ingin Rawat Anaknya Sendiri, Kak Seto: Secara Teori Memang Belum Siap

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seto Mulyadi dan NF, remaja pembunuh bocah berusia 5 tahun

Menurut Kak Seto, hal tersebut patut diapresiasi karena NF mempunyai jiwa bertanggung jawab walau dia sebagai korban pemerkosaan.

Namun demikian, Kak Seto menilai secara psikologis NF belum siap mengasuh anak.

Pengasuhan anak NF nantinya harus ditangani oleh orang dewasa yang dapat membimbing anak tersebut.

“Secara teori memang belum siap. Sebagai anak juga NF punya hak untuk melanjutkan pendidikan, haknya untuk tetap mendapatkan perlindungan beban dari bullying atau tekanan,” terang dia.

Kak Seto berharap anak yang dilahirkan NF bisa mendapatkan perawatan yang layak dari keluarga atau pihak lain tanpa harus mengganggu sang ibu dalam mengenyam pendidikan.

NF merupakan tersangka kasus pembunuhan balita berinisial APA.

Dia ditetapkan sebagai tersangka setelah melaporkan dirinya sendiri ke Polres Jakarta Pusat.

FAKTA BARU Kasus NF, Remaja Pembunuh Bocah di Sawah, Jadi Korban Pelecehan & Kini Hamil 3,5 Bulan

6 Fakta Pembunuhan di Sawah Besar, NF Diperkosa Kekasih yang Kelainan Seksual, Ungkap Permintaan Ini

Setelah proses penyelidikan berjalan, belakangan baru diketahui bahwa NF merupakan korban pemerkosaan.

Kasat Reskrim Polres Jakpus, AKBP Tahan Marpaung mengatakan, polisi telah menetapkan tiga tersangka pemerkosaan terhadap NF.

Menurut Tahan, pelaku pemerkosaan terhadap NF adalah dua pamannya dan kekasihnya.

Saat ini, penyidikan kasus pemerkosaan itu sudah rampung.

Berkas perkara ketiga tersangka telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.

Seto Mulyadi dan NF, remaja pembunuh bocah berusia 5 tahun (TribunNewsmaker.com Kolase/ Tribunnews/MUHAMMAD FADHLULLAH/TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

NF akui menyesal telah membunuh bocah berusia 5 tahun

Ketika menyerahkan diri ke polisi dan mengakui perbuatannya, NF mengaku tak menyesal.

Remaja berusia 15 tahun ini mengaku tak menyesal telah membunuh APA.

Halaman
1234