Virus Corona

Jusuf Kalla Tolak Herd Immunity untuk Atasi Corona, Korban Berpotensi Banyak, Beberkan Strategi Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Virus Corona dan Jusuf Kalla.

Pria berusia 78 tahun itu juga menegaskan kalau cara itu terbukti tidak berhasil karena memakan bnyak korban.

"Ya (kurang tepat), tidak ada negara yang berhasil dengan cara itu, karena itu korbannya banyak," tutur Jusuf Kalla.

Lebih lanjut, Jusuf Kalla kemudian memberikan beberapa strategi untuk mengatasi Covid-19 di Indonesia.

Ia menjabarkan opsi segitiga virus corona.

Mulanya Jusuf Kalla menganalogikan bahwa melawan virus corona ini sama saja seperti berperang.

"Selalu kita nyatakan ini perang besar," ujar Jusuf Kalla.

Pertama, Jusuf Kalla menjelaskan mengenai strategi bertahan menghadapi virus corona yakni dengan berjaga jarak hingga berdiam di rumah.

"Kita ini kan selalu menyatakan perang besar, kalau perang itu kan harus ada orang bertahan, menghindari corona itu, itulah yang kita lakukan dengan diam di rumah, jaga jarak, itu kan menghindari supaya jangan terkena virus," jelasnya.

Kedua, ia menjelaskan mengenai serangan balik.

Pria yang akrab disapa JK ini menyebut yang bisa dilakukan untuk memenangkan perang yakni dengan melakukan serangan balik.

Serangan balik dalam konteks melawan virus corona yakni dengan menyemprotkan cairan disinfektan.

"Yang kedua, kita juga harus intervensi untuk mematikan virus ini, menyerang balik, yaitu dengan cara disinfektan.

Itu dijalankan oleh PMI dan organisasi lainnya, kerja sama dengan TNI, itu dilakukan supaya jangan hanya kita menerima nasib, tapi kita juga harus mematikan virus itu dengan cara disinfektan," terangnya.

Diungkapkan JK dua cara tersebut terbukti berhasil di beberapa negara yang juga tengah menghadapi pandemi ini.

"Dan itu dilakukan di negara-negara yang berhasil turun, seperti di China, Thailand, Vietnam, New Zaeland, semua dilakukan seperti itu.

Halaman
1234