TRIBUNNEWSMAKER.COM - Jumlah korban tewas akibat ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon terus bertambah.
Palang Merah Lebanon mengumumkan korban tewas sudah mencapai 100 orang.
Dikutip dari Reuters, Palang Merah Lebanon saat ini telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar rumah-rumah duka bisa menampung jasad korban.
Korban yang banyak berjatuhan membuat rumah sakit penuh menangani pasien.
Rumah sakit kewalahan dan membutuhkan bantuan.
Selain ratusan meninggal dunia, ada 4000-an orang terluka.
• Fakta Ledakan di Beirut, Lebanon: Dugaan Sumber Penyebab, Tanggapan KBRI, Hingga Jumlah Korban
• Fakta-fakta Ledakan Dahsyat Beirut, Lebanon, Ahli Perkirakan Kekuatannya Seperlima Bom Hiroshima
Dikutip dari Al Jazeera melalui Kontan, para pejabat Lebanon mengatakan jumlah korban bisa jadi akan terus meningkat.
Hingga saat ini proses evakuasi masih berjalan.
Para pekerja darurat berusaha menggali puing-puing bangunan yang hancur.
Korban yang berjatuhan dievakuasi.
Sementara itu, Presiden Lebanon Michel Aoun menyebutkan, ada sebanyak 2.750 ton amonium nitrat tersimpan di dalam gudang tersebut selama enam tahun tanpa langkah pengamanan ketat.
• Rangkuman Tragedi Ledakan Lebanon, Beirut Luluh Lantak dalam Hitungan Detik, Penyebab sampai Korban
• Ledakan di Beirut Lebanon, Saksi Sebut Kota jadi Gelap & Suram, Orang-orang Panik, Berlumuran Darah
Material yang biasa digunakan dalam pupuk dan bahan peledak ini dibiarkan begitu saja tanpa pengawasan.
Seperti yang diberitakan, terjadi dua ledakan dahsyat di Beirut pada Selasa (4/8/2020).
Ledakan tersebut terjadi sekitar pukul pukul 06.07 sore waktu setempat.
Ledakan besar itu mengguncang seluruh ibu kota, menghancurkan bangunan, dan menebarkan kepanikan pada warganya.