POPULER - Cara 5 Kepala Daerah Hadapi Demo UU Cipta Kerja, Ganjar Ajak Diskusi Pendemo, Risma Marah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tri Rismaharini dan Anies Baswedan

Bahkan ada pula motor polisi yang dibakar oleh demonstran.

Selain itu, beberapa anggota polisi dan jurnalis juga terluka.

Terkait kericuhan demo di Yogyakarta, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono pun angkat bicara.

"Saya Hamengku Buwono X mengimbau dan berharap kepada warga kelompok-kelompok masyarakat, bukan karakter kita untuk berbuat anarkis di kotanya sendiri," jelas Sri Sultan Hamengkubuwono.

Sri Sultan Hamengkubuwono X juga menyesali kejadian anarki yang menyebabkan kerusuhan demo di Yogyakarta.

"Ya kalau saya, saya menyesali kejadian, kejadian anarki dan itu by design. Kenapa saya mengatakan itu, karena itu yang dari mahasiswa, pelajar, sama buruh sudah selesai di DPRD. Tapi ada sekelompok yang tidak mau pergi," katanya, Jumat (9/10/2020).

4. Ganjar Pranowo temui demonstran

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang dengan beberapa pendemo yang diamankan di Mapolrestabes Semarang, Rabu (7/10/2020) malam. (Istimewa via Kompas.com)

Demo juga terjadi di Semarang, Jawa Tengah.

Sejumlah demonstran bahkan diamankan di Mapolrestabes Semarang.

Ganjar Pranowo pun menemui para demonstran di Mapolrestabes Semarang, Rabu (7/10/2020) malam.

Duduk di lantai, Ganjar Pranowo berbincang dengan demonstran yang diamankan polisi.

Sebelum meninggalkan Mapolrestabes Semarang, Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan bahwa aksi unjuk rasa bisa kondusif jika kedua belah pihak bersedia mengedepankan komunikasi.

Lebih lanjut, Ganjar Pranowo juga turut prihatin lantaran ada siswa SMA dan SMK yang terlibat unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.

"Ini anak-anak kita lebih baik kan diedukasi secara benar karena SMA/SMK ini kan tanggung jawab saya, tanggung jawab provinsi sehingga kalau anak-anak itu sebenarnya kita bisa memberikan fasilitas," ujar Ganjar, Rabu dilansir dari Kompas.com.

Ganjar menjelaskan sejak awal juga mendorong agar pemerintah pusat dan DPR mengedukasi masyarakat tentang isi UU Cipta Kerja tersebut.

Menurut dia, jika sejak awal hal itu dilakukan maka aksi anarkistis saat unjuk rasa seperti yang terjadi di Kota Semarang bisa dihindari.

"Maka saya sampaikan dari awal itu, kalau kemudian ada warga yang tak setuju coba komunikasi. Kalau kemudian masih tetap tidak bisa, ya 'judicial review' saja, kan semuanya jadi tertib. Kalau kemudian merusak dan kemudian memancing dan ada anak-anak saya anak SMA kan kasihan," katanya.

5. Anies Baswedan ajak demonstran nyanyikan Bagimu Negeri

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan temui massa aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020) malam. (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Anies Baswedan juga turun ke jalan menemui massa yang berunjuk rasa untuk menolak UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) malam.

Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan bahwa aksi para demonstran ini sebagai bentuk penegakan keadilan.

"Teman-teman sekalian ingatlah bahwa yang namanya menegakkan keadilan kewajiban kita semua. Dan anda semua sedang menegakan keadilan. Jalankan dengan tertib," kata Anies Baswedan.

Mengaku sudah mendengarkan aspirasi para buruh, Anies Baswedan berjanji akan meneruskannya kepada pemerintah pusat dalam agenda rapat bersama para gubernur seluruh Indonesia.

"Besok kita teruskan betul-betul akan teruskan. Besok akan kita lakukan pertemuan itu," lanjutnya.

Mengakhiri demo malam kemarin, Anies Baswedan mengajak para demonstran agar menyanyikan lagu Bagimu Negeri sebagai pengingat bahwa apa yang menjadi perjuangan buruh adalah demi negeri Indonesia.

"Dan tadi kita akhiri, saya ajak semua mari kita ingat bahwa apa yang kita kerjakan adalah buat kemajuan negeri ini. Karena itu kita sama-sama akhiri dengan menyanyikan bagimu negeri. Menjadi pengingat bahwa ini adalah untuk negeri kita," ungkapnya. (TribunNewsmaker.com/Ninda)