Sempat Kabari Orangtua Gempa di Mamuju, Gita Akhirnya Tiada, Status WA Terakhir: Takut Gempa Susulan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Basarnas sedang mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan sebagai dampak gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021)(Basarnas)

5. Masih berpotensi terjadi gempa susulan

Dalam konferensi pers daring bertajuk Updating Informasi Gempa Signifikan yang Terjadi Beberapa Waktu Lalu, Jumat (15/1/2021), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan bahwa ada potensi terjadinya gempa bumi susulan di Majene ini.

"Kami menganalisis, masih dimungkinkan adanya gempa susulan yang cukup kuat seperti dini hari tadi," kata Dwikorita.

6. Berpeluang memicu tsunami

Dikatakan Dwikorita, dengan kemungkinan adanya peluang gempa susulan terjadi, bahkan dengan magnitudo yang sama dengan M 6,2 atau lebih besar daripada itu, ini justru akan membahayakan masyarakat dan berpotensi terjadinya tsunami.

"Potensi tsunami itu terjadi kemungkinan kalau terjadi gempa susulan yang dikhawatirkan dapat juga memicu tsunami akibat longsor ke laut ataupun tsunami akibat gempa itu," jelasnya.

7. Hindari tanah rawan longsor 

Daryono menegaskan, masyarakat harus tenang dan tetap perlu mewaspadai kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall).

Apalagi, kata dia, saat ini masih dalam periode musim hujan, di mana kondisi tersebut dapat memudahkan terjadinya proses longsoran karena kondisi tanah lereng perbuktian basah dan labil.

Gempa tektonik 5,9 sr guncang majene dan daerah sekitarnya, gunung longsor hingga gedung ambruk dilaporkan rusak(KOMPAS.COM/JUNAEDI)

8. Hindari area pesisir

Untuk saat ini, Dwikorita menegaskan, masyarakat harus  siap mengantisipasi gempa dan potensi tsunami akibat patahan-patahan yang lain yang bisa terjadi.

Masyarakat bisa menyiapkan sejak dini tempat dan jalur evakuasi sementara yang bisa dijadikan alternatif oleh masyarakat jika peristiwa bencana di Majene dan sekitarnya ini terjadi.

"Perlu menyiapkan tempat evakuasi sementara. Jadi berikutnya tidak hanya sebatas kewaspadaan terhadap kemungkinan gempa susulan tetapi kemungkinan terjadinya yang perlu disampaikan, meskipun kita tetap harus tenang namun tetap waspada," ujarnya.

"Jangan menungu peringatan dini tsunami, sebab tsunami bisa terjadi dengan cepat dan singkat," imbuhnya.

9. Pengulangan gempa

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi menyampaikan, gempa bumi yang terjadi di Majene ini merupakan gempa bumi pengulangan.

Maksudnya adalah berdasarkan sejarah episenter gempa Majene 14-15 Januari 2021 saat ini sangat berdekatan dengan sumber-sumber gempa yang memicu tsunami, hingga mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa.

Seperti pada 23 Februari 1969 dengan kekuatan M 6,9 pada kedalaman 13 kilometer, 11 April 1967 dan 8 Januari 29184.

"Berdasarkan pengalaman sejarah ini, diharapkan masyarakat tetap waspada, memastikan tempat tinggal aman dan menghindari area yang berpeluang terjadi longsoran," ujarnya.

(Laporan wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani/Kompas.com/Ellyvon Pranita)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kronologi Gita Meninggal Akibat Gempa di Sulbar, Sempat Selamat Namun Kembali Ambil HP dalam Rumah dan Kompas.com dengan judul 9 Fakta Gempa Majene, Sebabkan Korban Jiwa hingga Berpeluang Tsunami