Penanganan Covid

Penelitian Vaksin Nusantara Disebut Tak Masuk Kategori Riset Ilmiah Sesuai Standar Internasional

Editor: Talitha Desena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penanganan wabah Covid-19 lewat vaksin

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kepala BPOM Penny K Lukito enggan memberikan komentar saat peneliti vaksin sel dendritik atau vaksin Nusantara tetap melanjutkan tahapannya meski tak sesuai rekomendasi pihaknya.

"Terkait vaksin nusantara ya kami tidak bisa menjawab, ya jawaban kami bagaimana hasil penilaian Badan POM terkait fase pertama uji klinik fase 1 vaksin dendritik atau vaksin nusantara adalah belum bisa dilanjutkan ke uji klinik fase dua, sudah clear ya sampai di situ," tegasnya dalam konferensi pers virtual bersama BPOM RI secara virtual, Jumat (16/4/2021) seperti yang dikutip dari Tribunnews dengan judul BPOM Tetap Tegas Tak Beri Izin Vaksin Nusantara.

Penny menuturkan, tugas Badan POM telah selesai saat mendampingi uji klinik I dan memberikan penilaian bahwa penelitian tersebut tidak masuk kategori riset ilmiah sesuai standar internasional.

"Saya tidak mau komentari, karena vaksin dendritik atau nama vaksin Nusantara sudah beralih sekarang, saya tidak mau komentari lagi, sudah beralih," ucap Penny.

Ia pun mengingatkan, penting dalam sebuah penelitian ilmiah harus melewati uji praklinik atau uji pada hewan sebelum diberikan kepada manusia.

Baca juga: Sederet Keluhan Relawan yang Divaksin Nusantara, Alami Nyeri, Demam hingga Gatal

Baca juga: Belum Ada Izin BPOM, Mantan Menkes Siti Fadilah Siap Ikut Vaksinasi Vaksin Nusantara

Ilustrasi vaksin (freepik.com) (freepik.com)

Hal itu untuk menghindari kesalahan fatal dan memberikan perlindungan kepada relawan.

"Kalau tidak dilakukan dan langsung loncat ke clinical trial, nanti kesalahan ada di sana.

Yang namanya penelitian begitu.

Kita belajar dari tahapan-tahapan yang ada.

Harusnya bisa dapat dikoreksi, diperbaiki," tambah Penny.

"Vaksin Nusantara kami tidak bisa jawab. Penilaian Badan POM pada fase pertama uji klinik vaksin dendritik belum bisa dilanjutkan ke fase II dan ada temuan correction action.

Koreksi-koreksi harus ada perbaikan kalau mau maju ke fase kedua," tambahnya.

(Tribunnews/Rina Ayu Panca Rini)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan jud

#covid19 #viruscorona #vaksin #nusantara

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).