Tingkatan ini diisi oleh hewan-hewan karnivora yang masih bisa dimangsa oleh hewan lain, contohnya adalah tikus.
- Konsumen tersier
konsumen tersier merupakan pemakan konsumen kedua dan seterusnya hingga konsumen yang terakhir yang disebut dengan konsumen puncak.
Biasanya konsumen puncak merupakan hewan yang tidak bisa dimakan oleh hewan lainnya.
Contoh konsumen tersier yakni singa, buaya, elang.
3. Dekomposer atau pengurai
Dekomposer atau pengurai merupakan organisme terakhir dalam rantai makanan.
Pengurai adalah organisme yang mampu mengubah zat organik menjadi zat anogarnik.
Contoh pengurai dalam rantai makanan yakni jamur dan bakteri pengurai.
Dekomposer atau pengurai ini akan menguraikan bangkai atau tumbuhan yang sudah mati.
Setelahnya, bangkai yang telah diuraikan akan dikembalikan nutrisinya ke dalam tanah yang akan digunakan tanaman untuk berfotosintesis, di sinilah siklus dari rantai makanan dimulai lagi.
Baca juga: Bagaimana Cara Hewan Berkembang Biak? Tak Hanya Bertelur dan Melahirkan, Berikut Penjelasannya
Baca juga: 8 Tumbuhan Langka di Indonesia Terancam Punah, Bunga Bangkai hingga Daun yang Bisa Jadi Atap Rumah
Jenis-jenis rantai makanan
Selain itu, rantai makanan juga dibagi menjadi tiga macam, yakni:
- Rantai makanan pemangsa
Rantai makanan pemangsa ialah rantai makanan yang terjadi ketika hewan pemakan tumbuhan dimakan oleh hewan pemakan daging.
Contoh: kelinci - ular - elang, cacing - ayam - harimau.
- Rantai makanan saprofit
Rantai makanan saprofit ialah rantai makanan yang terjadi untuk mengurai organisme yang mati.
Rantai ini muncul karena adanya dekomposer.
Contoh: elang mati - bakteri.
- Rantai makanan parasit
Rantai rantai makanan parasit ialah rantai makanan yang terjadi karena terdapat organisme yang dirugikan.
Contoh: pohon besar-benalu, manusia-kutu.
(TribunNewsmaker.com/Ninda)
- Berita dan artikel terkait Pelajaran Sekolah lainnya di sini -