Kakaknya pergi dua bulan sebelum Shay lulus sekolah.
Ia meninggal dalam kecelakaan sepeda motor.
"Mengandung 13, melahirkannya pada usia 14 dan membesarkannya sendiri.
Kakak meninggal dua bulan sebelum lulus," katanya dalam video viral itu.
Mengandung dan membesarkan anak sendirian, Shay pun kerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Waktu istirahatnya pun berkurang karena harus sekolah sambil kerja.
Kendati demikian, hal itu tak membuat ia patah semangat.
Terbukti kini ia bisa lulus satu tahun lebih awal.
“Bekerja di tempat kerja dan buru-buru di sekolah, itu tidak pernah mustahil.
Sekarang lulus satu tahun lebih awal," ungkapnya.
Ia pun memberikan semangat untuk orang lain yang mungkin berada di posisi yang sama.
"Jangan biarkan masyarakat membuat situasi Anda tampak lebih buruk dari itu.
Mereka mendorong Anda untuk melakukan lebih baik dari kemarin," ujarnya.
Video tersebut pun viral, bahkan sudah ditonton belasan juta kali.
Banyak yang bangga pada sosok Shay.
Tak sedikit pula yang memberikan semangat agar bisa hidup lebih baik lagi ke depannya.