"Hukumnya makruh, dosa sih nggak, cuma makruh aja tidak disukai," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Baca juga: Bagaimana Hukumnya Kebiasaan Tidak Menghabiskan Makanan? Buya Yahya Ingatkan soal Kufur Nikmat
Ustaz Adi Hidayat kemudian menceritakan kisah Nabi Muhammad SAW yang merayakan hari kelahirannya dengan meningkatkan ibadah.
Ia pun mengingatkan umat Muslim untuk senantiasa mencontoh apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
"Nabi Muhammad SAW puasa di hari Senin, ketika ditanya, 'kenapa anda puasa?' kata beliau, 'ini hari dimana saya dilahirkan'," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Jadi, Nabi Muhammad SAW mensyukuri kelahirannya dengan meningkatkan ibadah, salah satunya dengan puasa," pungkasnya.
Berikut video lengkapnya:
Bagaimana Hukumnya Menggelar Syukuran 4 Bulan atau 7 Bulan Kehamilan? Simak Penjelasan Buya Yahya
Kehamilan jadi sesuatu yang ditunggu-tunggu pasangan yang telah sah menikah.
Setiap pasangan tentu merasa antusias menantikan kelahiran anak mereka.
Di usia kehamilan 4 bulan, biasanya pihak keluarga akan menggelar syukuran untuk menyambut calon buah hati.
Selain itu, pihak keluarga juga biasa menggelar syukuran di usia kehamilan 7 bulan.
Seperti kita ketahui, hal ini sudah menjadi tradisi turun temurun masyarakat Indonesia.
Lantas, bagaimana hal tersebut dalam pandangan Islam?
Apa hukumnya menggelar syukuran 4 bulan atau 7 bulan kehamilan?
Baca juga: Benarkah Orangtua Tak Akan Mendapat Syafaat Jika Tidak Aqiqahi Anak? Ini Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Berkurban atau Aqiqah, Mana yang Didahulukan? Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Berikut Ini
Buya Yahya memberikan penjelasan terkait hal tersebut.