Mereka menilai hal itu sangat berlebihan.
Tak sedikit yang merasa lega karena si wanita sudah putus dengan kekasihnya.
Setelah viral, wanita ini meminta maaf jika kontennya dirasa kurang sensitif bagi orang lain bagi yang mengalami hal serupa.
Ia mengaku membuat video itu hanya ingin membuktikan dirinya bisa lepas dari hubungan yang toxic.
"Aku hanya ingin mengatakan jika perilaku ini tergolong kekerasan." ungkapnya.
Ia berpesan jika ada yang mengalami hal serupa, lekas meminta bantuan agar bisa terlepas dari hubungan yang toxic.
"Ini bisa dianggap mengontrol dan kekerasan emosional.
Jika kau berada dalam hubungan yang mengandung kekerasan, KDRT, apa pun seperti itu, ada banyak bantuan yang bisa kau dapatkan," tambahnya.
(TribunNewsmaker/ Listusista)