Diberitakan sebelumnya, polisi sudah mengantongi hasil kejiwaan dari Heriyanti, putri mendiang Akidi Tio yang sempat membuat kehebohan satu Indonesia dengan "prank" sumbangan sebesar Rp 2 Triliun.
Namun terkait hasil pemeriksaan tersebut, Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Hisar Siallagan masih enggan mengungkapkannya secara gamblang.
"Kita sudah mendapatkan hasil dari rumah sakit jiwa dari yang bersangkutan, tapi karena ini medis ya mungkin tidak bisa kami sampaikan," kata dia.
Hisar hanya mengungkapkan, hasil kejiwaan Heriyanti dilakukan oleh empat dokter ahli dan satu psikolog yang tergabung dalam tim observasi untuk selanjutnya bakal dituangkan dalam BAP.
Akan tetapi, secara tersirat pernyataannya telah mengungkapkan ada sesuatu permasalahan dalam kejiwaan Heriyanti.
"Kita akan tanyakan dengan ahli pidana. Dengan kondisi (kejiwaan) seperti ini apakah dia bisa menjadi subjek hukum dan mempertanggungjawabkan perbuatannya," ucap Hisar.
Hisar juga berjanji akan menyampaikan hasil yang didapat dalam pemeriksaan ini bila semuanya sudah jelas.
"Nanti setelah ini sudah clear akan kita sampaikan hasilnya kepada rekan-rekan," tuturnya.
Sementara itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, penyidik tidak akan gegabah dalam melaksanakan setiap proses hukum.
Termasuk proses hukum yang kini sedang dihadapi Heriyanti.
"Jadi kita tidak gegabah dulu ya. Memastikan lagi, survei perilaku juga yang nanti berkaitan dengan pertanggung jawaban hukum yang nanti dia (Heriyanti) pikul atau tidak. Dan yang memutus adalah pengadilan bukan kita," ucapnya.
Untuk diketahui, Heriyanti mengatasnamakan mendiang sang ayah, Akidi Tio, menyampaikan ingin memberi bantuan bernilai fantastis sebesar Rp 2 Triliun bagi masyarakat Sumsel, senin (26/7/2021)
Heriyanti berniat menitipkan bantuan ini kepada Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri melalui Dokter pribadi keluarga Akidi Tio di Palembang, dokter Hardi Darmawan.
Penyerahan simbolis dana bantuan tersebut turut disaksikan Gubernur Sumsel H Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nuraini Apt Kes dan Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji bertempat di Mapolda Sumsel.
Namun belakang diketahui rencana pemberian dana bantuan tersebut diduga hanya "prank".
Sebab hingga kini yang sudah memasuki tahun 2021, dana bantuan tersebut tak kunjung cair bahkan secara berangsur membuka sejumlah fakta-fakta kehidupan Heriyanti.
Atas dugaan prank tersebut, Ditreskrimum Polda Sumsel melakukan pemeriksaan terhadap Heriyanti.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Polisi Sebut Hasil Tes Kejiwaan Heriyanti Soal Kasus Sumbangan Rp 2 T, Siti Mirza Ungkap Kronologi