Kesederhanaan Emmeril Kahn, Dosen Sampai Tak Tahu Putra Ridwan Kamil Anak Gubernur: Sangat Biasa

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kesederhanaan Emmeril Kahn, Dosen Sampai Tak Tahu Putra Ridwan Kamil Anak Gubernur: Sangat Biasa

"Jadi saya mengenal dia, saya ingat figurnya, tapi saya tidak mengenal dia anak seorang gubernur jadi saya memperlakuan dia biasa saja. Bahkan sampai tugas akhir pun saya juga belum mengenal bahwa dia anak seorang Gubernur," katanya.

Baca juga: Emmeril Khan Anak Ridwan Kamil Belum Ditemukan, Kondisi Nabila Ishma Kekasih Eril Jadi Sorotan

Baca juga: Tak Hanya Menunggu, Ridwan Kamil & Atalia Praratya Tinjau Langsung Titik-titik Sepanjang Sungai Aare

Dosen ungkap kesederhanaan Emmeril Kahn Mumtadz putra Ridwan Kamil (YouTube Intens Investigasi)

Indrawanto mengatakan Eril sangat sederhana saat di kampus.

"Low profile, sangat biasa. dalam hal ini saya kagum dia tidak menunjukan 'saya tuh anak orang penting'. terus terang sampai akhir ini baru tahu bahwa anak seorang gubernur," katanya.

Bahkan saat menyelesaikan tugas akhirnya, Eril sama sekali tidak meminta keuntungan apapun dari peran ayahnya, Ridwan Kamil

"Sehari-hari bimbingan tugas akhir sangat biasa, sangat wajar seperti tipikal mahasiswa umumnya," kata Indrawanto.

Tak hanya pada dosen, menurut Indrawanto, Eril juga sangat ramah pada mahasiswa lainnya.

"Sselesai di kelas dia berbaur dengan yang lain, tidak eksklusif, dia inklusif bergaul dengan semua mahasiswa di koridor dia ada di sana dan bergaul dengan yang lain," katanya.

Kesederhanaan Eril juga terpampang nyata saat di rumah.

Seorang asisten keluarga Ridwan Kamil, Hendar Zaihanan bahkan menganggap Emmeril Kahn Mumtadz sudah sebagai adik sendiri.

Baca juga: Eril Belum Ketemu, Video Ridwan Kamil Berdiri Menatap Sungai Aare Viral, Kini Foto Profil IG Diganti

Baca juga: TERTUNDUK LESU, Pilu Ekspresi Zara Ikut Cari Emmeril Kahn, Anak Ridwan Kamil Mematung di Tepi Sungai

Emmeril Kahn dan sosok asisten pribadinya (Instagram/YouTube Trans TV)

Hendar sendiri sudah bersama sejak Eril masih berusia 8 tahun.

Selama ini, kata Hendar, Emmeril merupakan sosok yang mandiri dan cerdas.

"Dia orangnya sangat mandiri dari kecil. Kalau habis tidur, dia selalu beresin kamar sendiri, jadi enggak tergantung ke pekerja. Walaupun saya tugasnya membantu, tapi dia beres-beres juga. Dia enggak pernah menganggap yang kerja itu sebagai pekerja. Dia menganggap pekerja itu seperti keluarga," katanya.

Kini selama Eril belum ditemukan, Hendar merasa sangat sedih dan kehilangan.

"Saya kalau naik ke atas, ke kamar, suka meneteskan air mata, karena teringat, sepi, ingat beliau. Ada berita di tv, suka nangis," imbuh Hendar Zaehanan.

Tak bisa berbuat banyak, Hendar Zaehanan hanya bisa mendoakan Eril.

Halaman
1234