FATAL! Terkuak Daftar Pelanggaran Arema FC vs Persebaya, Gas Air Mata Hingga Tiket Salahi Aturan

Editor: octaviamonalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laga Arema FC vs Persebaya berakhir ricuh, sederet pelanggaran akhirnya terkuak

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) ternyata melanggar beberapa aturan.

Pelanggaran dalam laga Arema FC vs Persebaya ini diungkap oleh koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali.

Akmal Marhali menyebut, ada beberapa pelanggaran yang terjadi hingga berujung ricuhnya di Stadion Kajuruhan Malang tersebut.

Pertama, penembakan gas air mata oleh kepolisian yang disebut melanggar aturan FIFA.

Diketahui, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Alfinta mengakui bahwa personel keamanan menembakan gas air mata dilakukan terkait respons atas kelakuan suporter.

Baca juga: RICUH Arema FC vs Persebaya, Suporter Panik Kena Gas Air Mata, Terinjak & Sesak Napas, 127 Tewas

Baca juga: 127 Orang Tewas, Suporter Arema Pilu Cari Rekannya yang Meninggal di RS, Jenazah Berjejer di IGD

Aremania ricuh di Stadion Kanjuruhan, buntut kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya 2-3, Sabtu (1/10/2022) malam (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

“Aturan FIFA itu di pasal 19 b disebutkan bahwa senjata dan gas air mata tidak boleh masuk ke dalam lapangan sepakbola untuk pengamanan pertandingan,” kata Akmal dalam Breaking News Kompas TV, Minggu (2/9/2022).

Menurutnya, penggunaan gas air mata ini menunjukkan tidak adanya kerjasama yang jelas antara PSSI dengan petugas keamanan yang berjaga mengamankan pertandingan.

“Artinya ada pelanggaran di sini, tidak ada SOP yang diberikan antara PSSI saat kerjasama dengan polisi bahwa gas air mata itu berdasarkan aturan FIFA tidak boleh masuk ke dalam lapangan sepak bola,” ujarnya.

Sebagai informasi berikut isi aturan FIFA pasal 19 b:

“No firearms or ‘crowd control gas’ shall be carried or used (senjata api atau ‘gas pengendali massa’ tidak boleh dibawa atau digunakan),” demikian tertulis aturan FIFA tersebut.

Sehingga bisa dikatakan, pihak keamanan laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan melanggar aturan FIFA.

Akmal pun menganggap faktor utama banyaknya korban tewas di kerusuhan ini lantaran penembakan gas air mata.

“Kemudian inilah penyebab banyaknya korban meninggal karena situasi berdesak-desakan, sesak napas, dan sebagainya sehingga tidak bisa diantisipasi dengan baik yang pada akhirnya ini menjadi pemicu utama tumbal nyawa 127 (orang) di Stadion Kanjuruhan,” jelasnya.

Kapasitas Stadion 25 Ribu, Tiket yang Dijual 45 Ribu

Akmal juga menyoroti panitia pelaksana yang seakan tidak menggubris surat edaran dari kepolisian agar tidak mencetak tiket berlebih.

Halaman
123