Kasus Ferdy Sambo

'Sampai Mimpiin Yosua' Pengacara Kasihan, Bharada E Kian Pilu, Kecam Skenario Sambo: Jangan Dirusak!

Editor: octaviamonalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Bharada E buat sang pengacara pilu, mimpikan Brigadir J, terintimidasi dengan siasat Ferdy Sambo

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ronny Talapessy, pengacara Bharada E ikut pilu ungkap kondisi kliennya.

Disebutkan oleh Ronny Talapessy, hingga kini Bharada E masih dirundung rasa bersalah kepada mendiang Brigadir J.

Bahkan saking merasa bersalahnya, Bharada E sampai memimpikan Brigadir J.

Melihat kondisi kliennya, Ronny Talapessy pun mengecam pengakuan baru Ferdy Sambo.

Baca juga: Sebelum Tembak Brigadir J, Bharada E Ingin Minta Yosua Kabur, Tak Terwujud karena Ini: Sangat Pendek

Baca juga: Mata Berkaca-kaca, Ibunda Brigadir J Doakan Bharada E Diampuni Tuhan: Kami Memaafkan

Tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, Rihard Eliezer atau Bharada E ditampilkan ke hadapan awak media seusai pelimpahan barang bukti tahap II di Gedung Kejaksaan Agung, Rabu (5/10/2022) (Dok. Puspenkum Kejagung)

tersebut diungkap secara langsung oleh Bharada E ke Ronny Talapessy.

Mendengar curhatan kliennya, Ronny Talapessy mengaku kasihan.

Dengan nada bicara penuh semangat, Ronny Talapessy mengaku akan terus membela Bharada E dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Bharada E diketahui tak membantah dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum terkait telah membunuh Brigadir J.

Tak mengajukan eksepsi atau nota keberatan pada JPU, tim Bharada E punya alasan.

Diungkap Ronny Talapessy, timnya bakal membuka secara jelas bukti Bharada E hanya memenuhi perintah Ferdy Sambo saja untuk membunuh Brigadir J.

Baca juga: Miris Nasib Bharada E, Keluarga Tak Mampu, Gaji Dikirim ke Ortu di Manado: Mewakili Masyarakat Lemah

"Kami ingin membuktikan bahwa klien kami ini berdasarkan perintah.

Kemudian yang beredar mengenai hajar, tembak, kita akan sampaikan di agenda pembuktian.

Mengacu pada 184 KUHP, kan alat bukti jelas, saksi, ahli, petunjuk.

Penyidik bekerja pastinya tidak hanya pada satu saksi saja, apalagi kasus seperti ini, tidak mungkin hanya keterangan Bharada Eliezer kemudian semua jadi tersangka," ungkap Ronny Talapessy dalam tayangan Dua Sisi TV One dilansir TribunnewsBogor.com pada Jumat (21/10/2022).

Bharada E mengungkap panggilan akrabnya kepada Brigadir J dan meminta maaf kepada keluarga.

Akan menguji kesaksian di agenda pembuktian, Bharada E kini tengah bersiap-siap.

Pun dengan Ronny Talapessy yang bakal menghadirkan bukti yang mendukung pernyataan kliennya.

Penampakan Bharada E alias Richard Eliezer jelang diserahkan ke rutan Bareskrim Polri usai jadi tahanan Kejaksaan (YouTube tvOne)

"Klien saya menyatakan ini tentu ada alat bukti yang lain.

Nanti kita uji di persidangan.

Klien saya ini kooperatif, dia menyatakan apa yang ia ketahui," pungkas Ronny Talapessy.

Penyesalan Bharada E

Lebih lanjut, Ronny Talapessy pun mengurai kondisi Bharada E usai persidangan perdana dan kedua di tanggal 20 Oktober 2022 kemarin.

Usai sidang, Bharada E sempat meneteskan air mata.

Tangisan itu terjadi setelah Bharada E membacakan surat permintaan maaf kepada keluarga Brigadir J.

Diakui Ronny Talapessy, surat tersebut ditulis tangan oleh Bharada E.

"Kemarin sudah disampaikan Bharada E permintaan maaf kepada keluarga Yosua, itu tulisan tangan sendiri di rutan Bareskrim," ujar Ronny Talapessy.

Pilu melihat tangisan Bharada E, Ronny Talapessy pun menyebut kliennya adalah sosok yang baik hati dan peduli sesama.

Karenanya saat kini dihadapkan pada kasus besar, kondisi mental Bharada E diuji.

"Bayangkan, anak muda umur 24 tahun, kemudian dihadapkan sama situasi begini kan sangat sulit.

( Bharada E berasal dari) keluarga tidak mampu.

Mencoba (tes) polisi empat kali.

Dia ini rajin beribadah, jiwa sosialnya tinggi.

Waktu gempa di Palu dia sampai turun sama pecinta alam untuk membantu korban di Palu," akui Ronny Talapessy.

Kini menyesal, Bharada E tak henti-hentinya beribadah kepada Tuhan.

"Dalam kasus ini, karena memang hati dia tidak sesuai, makanya dia harus sampaikan yang sesuai.

Dia tulis (surat untuk keluarga Yosua) selesai dia ibadah hari minggu, ini tulus dari hatinya dia.

Ini bentuk penyesalan," imbuh Ronny Talapessy.

Bharada E memberikan pernyataan setelah menjalani sidang dakwaan (Kompas TV)

Saking kepikirannya dengan kasus pembunuhan hingga agenda sidang yang akan dijalaninya, Bharada E sampai memimpikan almarhum Brigadir J.

Kliennya nelangsa, Ronny Talapessy meminta agar tak ada pihak yang merusak masa depan Bharada E.

Ronny Talapessy pun tampak gusar saat mendengar klaim terbaru Ferdy Sambo.

Yakni menyatakan bahwa ia, Ferdy Sambo tidak pernah memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.

Kliam tersebut seolah-olah dibuat Ferdy Sambo untuk menyalahkan semua kesalahan pada Bharada E.

"Dia (Bharada E) minta ampun sama keluarganya almarhum Yosua. Sampai dimimpiin loh (mimpi Brigadir J).

Kasihan ini anak, menanggung beban terlalu berat.

24 tahun, punya masa depan, janganlah dirusak lah masa depannya seperti ini.

Semua mau dilimpahkan kesalahannya kepada dia," pungkas Ronny Talapessy.

Ferdy Sambo tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pakai baju batik (YouTube Kompas TV)

Dalam talkshow itu, Ronny Talapessy juga mengurai jawaban dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada kliennya.

Yaitu tentang kenapa Bharada E tak mengadukan niatan Ferdy Sambo untuk membunuh kepada Brigadir J.

Diungkap Ronny Talapessy, Bharada E kala itu berada di bawah tekanan.

"Waktunya sangat pendek, ketika dia dipanggil Ricky Rizal (atas perintah Ferdy Sambo) ke lantai tiga, itu perintahnya langsung keluar (perintah Sambo untuk bunuh Brigadir J).

Kemudian dia turun ke bawah, mau ke toilet.

Dia ( Bharada E) berharap bahwa ada kesempatan ketika dia berhadapan dengan Yosua dia akan bilang 'bang lari bang'.

Tapi waktu itu tidak ada," ungkap Ronny Talapessy.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kondisi Bharada E Usai Jalani Persidangan Bikin Pengacara Kasihan, Eliezer Sampai Mimpi Brigadir J