Kasus Ferdy Sambo

7 Kejanggalan Versi Sopir Ambulans Jenazah Brigadir J: Tak Boleh Nyalakan Sirine, Jasa Tidak Dibayar

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengakuan sopir ambulans pembawa jenazah Brigadir J, sederet kejanggalan terkuak, tak boleh nyalakan sirine hingga curigai soal ini.

Ahmad mengaku biasanya ia hanya diminta menjemput orang sakit.

"(Saya biasanya menjemput) orang sakit, (jarang disuruh menjemput orang meninggal) kecuali dari kepolisian, atau Satlantas Jakarta Timur," jelas Ahmad.

Curiga di Duren Tiga

Ketika diberi tahu ada pekerjalanan layanan ambulans, Ahmad tidak merasa curiga meski permintaan datang dari oarng yang tak dikenal.

hal itu lantaran ia biasa mendapatkan permintaan layanan penjemputan orang sakit memang dari orang yang tak dikenal.

"Saya (pada saat itu) tidak curiga, karena biasa, atau lazim seperti itu," kata Ahmad.

Waktu sampai ke rumah permintaan layanan di Duren Tiga, Ahmad baru merasa curiga.

"Waktu sampai ke rumah, saya curiga dan menginsting kalau ada suatu kejadian kematian," sambung Ahmad.

Hingga akhirnya ia menemui ada seseorang yang tergeletak tak bernyawa yang tidak lain adalah Brigadir J.

Baca juga: INI 5 Orang Terdekat Ferdy Sambo Mangkir dari Sidang Pembunuhan Brigadir J, Bisa Terancam Penjara

Baca juga: Gara-gara Pakai Anting, Legal XL Ini Kena Nyinyir Pengacara Kuat Maruf, Balas Menohok: Mau Ngoceh!

Sopir ambulans pengangkut jenazah Brigadir J, Ahmad Syahrul Ramadhan saat menjadi saksi dalam kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf pada Senin (7/11/2022) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. (YouTube Kompas TV)

Memasukkan Jenazah ke Kantong, Dibantu Orang

Ia kemudian memasukkan jenazah Brigadir J ke kantong jenazah yang ia bawa.

"Karena kakinya terlalu panjang dan nggak muat di kantong jenazah saya, kakinya saya lempit sedikit kakinya biar bisa masuk kantong jenazah, lalu saya resleting."

"Saya lalu ambil tandu yang bisa dibelah dua, jadi saya masukkan dari kanan dan kiri (tubuh jenazah) pas mau angkat saya minta tolong sama anggota yang ada di lokasi," jelas Ahmad.

Karena datang hanya sendirian, Ahmad lantas meminta bantuan kepada bapak-bapak yang ada di lokasi kejadian.

Ahmad tidak yakin berapa orang yang membantunya mengangkat jenazah.

Halaman
1234