Sementara identitas keempatnya masing-masing suami RG (71), istri RM (66), anak DF (42), dan ipar BG (68).
Hingga saat ini motif tewasnya empat orang di Kalideres belum terungkap karena kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan dibutuhkan kehati-hatian dalam menangani kasus ini.
Namun, ada temuan fakta baru jika korban telah meninggal 6 bulan lau atau sejak Mei 2022.
Baca juga: ISI Hp Keluarga Tewas di Kalideres: Bahas Emosi, Kata-kata Rapi & Berpendidikan, Tak Ada soal Utang
Berikut fakta-fakta terkait kasus meninggalnya satu keluarga di Kalideres 6 bulan lalu:
1. Polisi temukan petunjuk penting
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi menjelaskan ada petunjuk penting yang diceritakan oleh salah satu saksi yang merupakan mediator jual beli rumah.
Saksi tersebut bernama Budiyanto yang sempat mendatangi rumah para korban keluarga kalideres.
"Dua mediator, satu dari petugas atau pegawai koperasi simpan pinjam ini datang dan masuk ke rumah yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) ini," jelasnya pada Senin (21/11/22022) dikutip dari Wartakotalive.com.
Budiyanto dan dua saksi lain datang ke rumahnya untuk proses menggadaikan rumah pada Mei 2022 lalu.
Ketika masuk ke rumah dan mereka mulai mencium bau busuk.
Para saksi ingin bertemu dengan Reni Margareta yang namanya tertulis sebagai pemilik rumah.
Namun, saat itu mereka ditemui oleh anak Reni Margareta bernama Dian.
Dian mengatakan jika ibunya sedang tidur di kamar.
"Kemudian pegawai koperasi simpan pinjam ini mengajak agar diantarkan masuk ke dalam kamar, begitu pintu kamar dibuka, pegawai tersebut masuk dan menyeruak bau yang lebih busuk," jelasnya.
Para saksi curiga jika sosok yang di depan mereka sudah meninggal karena tubuhnya agak menggemuk.