Dalam praktiknya, Ida bertugas memasarkan obat dan melakukan pengobatan.
Sementara suaminya yang membungkus obat.
"Bapak membantu membungkus obat dan diserahkan ke pembeli," kata Herman.
Sang suami juga bertugas mendampingi ketika Ida Dayak keliling ke berbagai daerah.
"Biasanya cuma bapak yang mendampingi," katanya.
Ida Dayak dan suaminya bahkan sudah dua tahun lamanya tak pulang ke rumah.
"Ibaratnya dulu hanya pulang istirahat 2 minggu dan paling lama kemarin itu semenjak Covid-19 sampai 6 bulan di rumah," katanya.
Walau demikian Herman masih rutin mejalin komunikasi dengan ibu dan ayahnya.
"biasanya juga bertanya tentang kabar kami di rumah, dan terkadang menyampaikan lokasi pengobatannya," katanya.
Herman mengatakan, sang ibu dulunya hanya menjual minyak urut yang dibuat dari bahan warisan turun temurun.
Barulah di tahun 2020, Ida Dayak membuka praktik pengobatan alternatif.
"Kalau jualan obat itu sudah bertahun-tahun, sementara untuk melakukan pengobatan ke pasien itu kisaran 3 tahun baru bisa," lanjut Herman.
Kepopuleran Ida Dayak semakin dikenal juga lewat video-video di media sosial.
Menurut Herman, tidak semua penyakit bisa diobati menggunakan teknik yang digunakan oleh Ida Dayak.
"Tidak semua penyakit bisa disembuhkan, ibu juga sudah tahu mana yang bisa disembuhkan dan tidak," kata Herman, dikutip dari TribunKaltim.com.