Berirta Viral

JADI Napi Terlama di Malaysia, 40 Tahun, WNI Ini Akhirnya Bisa Mudik & Berlebaran ke Sumbawa NTB

Editor: Dika Pradana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jamil Arshad, narapidana terlama di Malaysia, asal Indonesia.

"Saya mengenali orang itu tetapi saya tidak ingat di mana saya bertemu dengannya sebelumnya dan ternyata itu adalah saudara laki-laki saya." imbuhnya.

"Saya langsung pergi ke ruang tahanan saya dan menangis karena tidak percaya berita itu,” kata dia saat ditemui Bernama di Penjara Taiping.

Jamil bersyukur diberi kesempatan untuk menghabiskan sisa hidupnya di desa asalnya.

Namun, jauh di lubuk hati, dia mengaku berat untuk meninggalkan penjara yang telah membantunya untuk bertaubat dan menjadi anggota masyarakat yang berguna.

Baca juga: INNALILLAHI! Tolong Menolong Berujung Duka, Satu Keluarga Tewas Tenggelam di Pemandian Kebun Sawit

Jamil Arshad, narapidana terlama di Malaysia, asal Indonesia. (BERNAMA)

Bersyukur tapi merasa sedih tinggalkan penjara

Menurut laporan Kantor berita Malaysia, Bernama, Jamil mengaku bersyukur diberi kesempatan untuk menghabiskan sisa hidupnya di desanya.

Meski demikian, jauh di lubuk hatinya, dia merasa berat meninggalkan penjara yang telah membantunya untuk bertobat dan menjadi anggota masyarakat yang berguna.

Dia mengaku berat berpisah dengan staf penjara Malaysia yang sudah menganggapnya sebagai teman, bukan sebagai tahanan.

"Saya senang diberi pengampunan, tetapi pada saat yang sama, saya juga sedih meninggalkan penjara. Senang bisa dibebaskan, tapi sedih berpisah dengan staf yang menganggap saya seperti teman dan bukan sebagai tahanan,” ujar Jamil kepada Bernama, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Berkah Idul Fitri 2023, 6.358 Napi di Banten Dapat Remisi, Harus Memenuhi Kriteria: Berkelakuan Baik

Jamil Arshad, narapidana terlama di Malaysia, asal Indonesia. (BERNAMA)

Jadi penjahit selama dipenjara

Selama di penjara, Jamil menjadi penjahit yang terampil.

Bernama melaporkan, dia telah menjahit ribuan Baju Melayu dan blazer untuk para petugas penjara.

Sebelum dipindahkan ke Penjara Taiping, Jamil pernah dikirim ke penjara Johor Bahru.

Di penjara Johor Baru, dia sempat mempelajari keterampilan membuat perabot rotan seperti kursi dan meja.

Berbekal ilmu agama yang diperolehnya selama berada di desa, Jamil mengaku 40 tahun merayakan Hari Raya di penjara.

Halaman
1234