Namun, menurut berkas perkara, website ini menerima banyak pertanyaan jasa pembunuhan bayaran.
Akhirnya, pengelola website mengubah website ini menjadi situs parodi, lengkap dengan testimoni palsu, formulir untuk klien yang mencari pembunuh bayaran, serta tautan untuk melamar menjadi pembunuh bayaran.
Josiah diketahui mengirimkan lamaran kerja pada 16 Februari lalu dan mengirimkan beberapa surat eketronik susulan pada bulan berikutnya.
Dia memasukkan nama, alamat di Kota Tennessee, nomor telepon, tanggal lahir dan foto SIM-nya.
Baca juga: Aku Udah Lompat Girang Penyapu Koin di Subang Kena Prank, Dilempar Rp 15 Juta Ternyata Uang Mainan
Dalam salah satu surat itu, dia menambahkan alasannya melamar pekerjaan ini.
"Saya sedang mencari pekerjaan, dengan gaji yang baik, yang terkait dengan pengalaman militer saya (menembak dan membunuh target) supaya saya dapat membiayai anak saya,"
"Saya bisa katakan, saya senang melakukannya, jadi jika saya bisa mendapatkan pekerjaan seperti ini, tempatkan saya sebagai pelatih!" tulisnya.
Ternyata, semua yang ada di situs tersebut merupakan 'jebakan batman' belaka.
Pada awal April, seorang agen FBI yang menyamar mengaku sebagai "koordinator lapangan" untuk perusahaan tersebut menghubungi Josiah.
Mereka bertemu dan membahas soal pekerjaan ini, termasuk bayaran untuk Josiah dan apakah dia bersedia menyiksa dengan memotong jari atau telinga orang yang ditargetkan.
Josiah menanggapi positif dan menyatakan siap untuk memulai pekerjaan ini.
Saat agen FBI itu menanyakan mengapa dia ingin melakukan pekerjaan ini, Josiah mengaku sedang menjajaki lowongan kerja sebagai penegak hukum tapi "ingin melakukan sesuatu yang lebih menarik".
Josiah dan agen FBI itu bertemu kembali di sebuah taman untuk memberikan data target yang berisi foto, nama, alamat, dan informasi lain tentang orang palsu yang seharusnya dia bunuh.
Baca juga: Yang Damai Siapa? Kasus Prank KDRT Berlanjut, Artis Ini Tak Menyangka Aksinya Berujung Panjang
Josiah menerima bayaran uang muka sebasar 2.500 dollar AS (Rp 37 juta), dan tak lama kemudian tim aparat langsung menangkapnya.
Saat ditangkap, Josiah sempat mengaku bahwa dirinya tidak bermaksud melakukan pekerjaan ini.