Atas temuan pengemis tersebut, Dinsos mengaku cukup kaget.
Terlebih jumlah harta yang dimiliki pengemis tersebut bernilai fantastis.
"Penghuni Kolong jembatan Panaragan Kota Bogor yg sudah 3 kali dievakuasi Dinsos Kota Bogor ternyata punya uang tunai yg cukup banyak, tabungan, motor, dan aset lainnya yg cukup besar," tulis akun dinsos di Instagram.
Mengurai imbauan kepada masyarakat Kota Bogor, Dinsos meminta agar warga tidak memberikan bantuan kepada para pengemis dan gelandangan.
Sebab hal itu membuat mereka tidak mandiri dan semakin betah menjadi gelandangan.
"Mereka menjadi pengemis dan pemulung sebagai profesi dan kerjaan rutin.
Tinggal di kolong jembatan menjadi cara untuk dikasihani untuk menambah penghasilan mereka.
Agar masyarakat tidak memberikan bantuan kepada warga seperti ini, krn akan semakin membuat mereka betah menjadi GePeng dan semakin sulit diurus dan dibina oleh pemerintah," imbuh akun dinsos.
Kini, petugas Dinsos tengah gencar mengamankan dan membina para gembel dan pengemis alias Gepeng.
"Dinas Sosial Kota Bogor terus berusaha menangani PMKS/PPKS khusunya GePeng agar mereka bisa mandiri dan tidak mengandalkan hidup dari hasil belas kasihan orang. Bersama SKPD lain kami bersinergi untuk menampung di Rusunawa bagi tuna wisma warga kota Bogor. Menyediakan fasilitas kesehatan bersama Dinkes, Sekolah Gratis di Semua SD dan SMP Negeri, juga menyediakan sembako bantalan untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun perlu dukungan masyarakat dengan cara Tidak Memberikan Bantuan kepada mereka Di Jalan, di Lampu Merah yg akan membuat mereka menjadi semakin betah.
Kami akan sangat berterima kasih apabila bantuan masyarakat disalurkan melalui panti, langsung ke tempat tinggal mereka, atau melalui Baznas, Dinas Sosial atau Lembaga Kesejahteraan Sosial yg ada di Kota Bogor," ulas akun Dinsos Kota Bogor.
(TribunSumsel)
Artikel ini diolah dari TribunSumsel.com dengan judul Sosok Tini, Gelandangan Viral di Bogor Punya Cek Rp 1,3 M, Tidur di Emperan Toko, Faktanya Terungkap