Kalau mau diambil, nggak dikasihkan.
Udah berobat kemana-mana. Ke saudara tahu, nggak masalah lah."
"Kalau di luar mah, biasa. Kecuali kalau dicandain anak-anak suka marah, tapi ya wajar.
Kalau ke orang yg udah tau, terus lama nggak ketemu, dia masih kenal," jelas dia.
Selain membantah perihal waktu anggapan boneka sebagai anak, Turman juga mempersoalkan soal kabar Iyos tinggal sendirian di rumah yang tak layak.
Menurutnya, Iyos sewaktu-waktu kerap merusak barang-barang di rumah jika tinggal bersama anggota keluarganya.
Hal itu juga yang membuat pihak keluarga membiarkan Iyos tinggal sendiri di rumah dengan tanpa listrik dan banyak barang-barang rusak di dalamnya.
"Kenapa nggak bareng, ya suka marah lah.
Dipasang listrik, tau-tau-nya dipukul."
"Jadi bukan karena kita keluarga gak merhatiin, gak peduli, tapi memang kita biarkan di rumah sendiri karena kadang suka marah, barang-barang suka dirusak gitu," katanya.
Dengan viralnya Iyos di media sosial, Turman dan keluarga mendapatkan hikmahnya.
Iyos kini kerap mendapatkan bantuan baik barang maupun materi dari sejumlah kalangan yang mengetahui kondisinya.
(TribunJabar/ Eki Yulianto)
Diolah dari artikel yang tayang di TribunJabar.id